Asyiknya Menari dan Minum Milkshake Sambil Berdonasi

Liputan6.com, Jakarta Aksi kepedulian tak melulu berupa dana sumbangan, makanan, minuman, atau baju layak pakai. Ada banyak cara untuk membantu sesama, misalnya dengan menari sambil melakukan gerakan tangan sebanyak-banyaknya. Terdengar seru dan unik? Sudah pasti. Kalau Anda tidak percaya, coba saja tanyakan kepada para pelajar SMA Tarakanita 1 yang telah merasakan serunya berpartisipasi dalam acara Ultra Milk Shake to Care pada Kamis (5/3/2015) lalu di SMA Tarakanita 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Melalui acara Ultra Milk Shake to Care yang merupakan bagian dari kampanye bertajuk "Make Your Move", PT Ultrajaya Milk Industry tak hanya mengajak para siswi untuk menjalani gaya hidup sehat, tetapi juga ingin menanamkan sikap peduli terhadap sesama dengan cara yang menyenangkan. Di acara tersebut, sejumlah siswi mendatangi Ultra Milk Bus untuk membeli milkshake seharga Rp 7.000 yang tersedia dalam empat pilihan rasa, yaitu cokelat, moka, stroberi dan vanila.

"Setiap kegiatan Ultra Milk memiliki benang merah melalui kampanye "Make Your Move". Move itu bisa berarti dua, yaitu bergerak secara fisik dan juga aksi untuk mengubah sesuatu menjadi lebih baik lagi," jelas Siska Suryaman selaku Head of Marketing PT Ultrajaya Milk Industry.  

Di sisi lain bus, tersedia juga semacam dance booth lengkap dengan gelang penghitung gerakan, musik dan layar monitor. Untuk berpartisipasi, dibutuhkan 2 - 8 peserta yang akan dibagi menjadi dua kelompok. Setiap gerakan yang dilakukan dan terdeteksi oleh gelang memiliki poin yang dapat dikonversikan menjadi sejumlah uang. Sambil diiringi lagu Saykoji berjudul "Narsis", para siswi SMA Tarakanita 1 secara bergantian melakukan aksi shake atau menari hingga akhir lagu. Bahkan ada juga di antara mereka yang mengadakan dance battle.

Selanjutnya...

Ultra Milk Jalin Kerja Sama dengan Indonesia Mengajar, YPAC dan Saykoji

Di acara konferensi pers, Siska menjelaskan, "Tahun ini kami meluncurkan acara Ultra Milk Shake to Care yang manifestasinya dalam bentuk mobile milk bar. Di setiap unit Shake to Care yang kami miliki, akan ada penjualan milkshake, yang hasil penjualannya akan disalurkan kepada Indonesia Mengajar dan Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC). Dukungan yang diberikan bisa juga dalam bentuk shake atau gerakan. Semakin banyak gerakan yang dilakukan, maka akan semakin besar pula donasi yang terkumpul."

Ketika ditanya perihal target donasi, Siska mengatakan bahwa acara ini tidak menargetkan jumlah tertentu, karena donasi yang akan disalurkan bergantung pada seberapa banyak remaja yang berpartisipasi. Oleh karena itulah PT Ultrajaya Milk Industry lebih memfokuskan diri pada iklan promosi di media cetak maupun elektronik. Hingga saat ini, acara sudah dilakukan di 80 titik yang tersebar di Jakarta dan Bandung. Selanjut, acara akan dilakukan di Surabaya, Yogyakarta, Palembang, Bali dan 25 kota lainnya.

"Ultra Milk dan Indonesia Mengajar memiliki mimpi yang sama, yaitu ingin memajukan bangsa dan mengajak anak-anak muda sekarang ini untuk menjadi generasi penerus yang hebat di masa depan. Dengan mimpi yang sama itu, kami dari Indonesia Mengajar menyambut baik gerakan Ultra Milk Shake to Care," jelas Direktur Eksekutif Hikmat Hardono.

Selanjutnya...

Hal serupa juga diutarakan oleh Ketua Umum YPAC Imbari Kusumasembada, "Kami sangat berterima kasih kepada Ultra Milk yang tak hanya peduli dengan anak-anak dengan fisik sempurna, tetapi juga anak-anak difabel yang membutuhkan gizi lebih baik dan perhatian khusus. Artinya, Ultra Milk tidak membeda-bedakan yang sempurna dan tidak sempurna."

Terakhir, Saykoji menceritakan keterlibatannya dalam acara Ultra Milk Shake to Care. "Saya senang sekali bisa terlibat dalam satu konsep kreatif, dimana energi anak muda itu dipakai untuk sesuatu yang berguna bagi orang lain. Mereka tidak hanya datang untuk minum milkshake dan menari-menari, tetapi they actually do something yang bisa membantu Indonesia. Seperti yang diucapkan Pak Hikmat, kalau bukan anak muda, siapa lagi yang mau memegang masa depan. Dan kalau tidak dari usia muda, kapan lagi kita mau mengajak mereka untuk ambil bagian?"