Liputan6.com, Jakarta - Calon pendaki dianjurkan rutin latihan untuk ketahanan (endurance) beberapa hari sebelum mendaki gunung. Seperti lari dan jalan di pagi hari.
"Latihan yang dianjurkan yang berguna untuk perkuat sendi dan otot, misalnya naik-turun tangga. Saat akan mendaki gunung, kesehatan serta kekuatan kaki dan punggung sebagai penompang harus diperhatikan dengan benar," kata dr Arsanto Triwidodo, SpOT, FICS, K-spine, MHKes saat dihubungin Health Liputan6.com pada Kamis (21/5/2015).
Baca Juga
Ahli Bedah Ortopedi dan Konsultan Tulang Belakang Rumah Sakit Pondok Indah melanjutkan, segala persiapan untuk mendaki gunung tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat. Terlebih bagi pemula.
Advertisement
"Kalau waktu latihannya, tergantung dari medan yang akan dihadapi," kata Arsanto menambahkan. Selain itu, imbangi juga dengan latihan survival dan perdalam lagi pengetahuan basic (dasar) dan latihan menentukan arah biar tak mudah tersesat.
Jika segala persiapan matang, lanjut Arsanto, perhatikan juga kapan waktunya si pendaki untuk beristirahat. "Bagi pemula dan pendaki yang usianya tak lagi muda, harus istirahat tiap 1 jam. Jangan dipaksa, meski tubuh masih kuat melakukannya," kata Arsanto.
Menurut Arsanto, tubuh pendaki butuh adaptasi terhadap tekanan udara. Kalau dipaksakan, akan berbahaya. Sebab, semakin tinggi gunung yang didaki, semakin rendah tekanan udaranya.
"Terpenting dan harus diingat adalah jangan sampai kurang cairan. Siapkan juga cairan elektrolit. Makanya, butuh istirahat, dan jangan dipaksakan karena takut kehabisan cairan," kata Arsanto mengingatkan.