Sebaiknya Kurangi Asupan Nugget dan Kerupuk untuk si Kecil

Makanan tinggi natrium atau garam dapat membahayakan kesehatan anak hingga dewasa

oleh Fitri Syarifah diperbarui 30 Jun 2015, 04:00 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2015, 04:00 WIB
[Bintang] 7 Bahan Makanan Wajib untuk Anak Kos di Bulan Puasa
Chicken Nugget | via: fox43.com

Liputan6.com, Jakarta Meski mengonsumsi chicken nugget, kerupuk, makaroni dan keju sangat praktis, namun makanan ini memiliki risiko penyakit jangka panjang.

Seperti disampaikan, dokter anak dari Gramercy Pediatrics di New York City, Dr. Dyan Hes, makanan tinggi natrium atau garam dapat membahayakan kesehatan anak hingga dewasa karena dapat menyebabkan gangguan volume darah, tekanan darah untuk fungsi otot dan saraf.

Seiring waktu, anak yang mengonsumsi garam berlebih berisiko mengalami tekanan darah tinggi yang berujung pada penyakit jantung, stroke dan gagal ginjal. Plus, karena makanan natrium tinggi juga mengikat lemak, anak-anak cenderung obesitas dan berisiko memiliki kolesterol tinggi, serta diabetes tipe 2.

"Saya berpikir, orangtua tidak menyadari berapa banyak garam dalam makanan anak. Mungkin karena makanan kini banyak yang instan dan sudah dalam kemasan. Tapi tahukah Anda, 43 persen natrium berasal dari beberapa makanan seperti pizza, atau keju," katanya pada Foxnews, Selasa (30/6/2015).

Jumlah natrium itu belum termasuk konsumsi keripik kentang, kerupuk, atau kacang goreng. Semuanya terlihat seperti satu porsi, namun pada kenyataannya, kalori dan natrium jauh melebihi kebutuhan gizi anak.

Berikut ini, Hes memberikan tips untuk mengurangi asupan natrium untuk anak, seperti:Ā 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Batasi garam

1. Batasi konsumsi garam

Anak-anak usia 1-3 tahun seharusnya tidak lebih mengonsumsi 1.000 miligram garam per hari. Untuk usia 4 - 8 tahun, 1.200 miligram dan untuk anak-anak usia 9-18 miligram 1.500 miligram. (2300 miligram setara dengan satu sendok teh)

2. Lebih banyak buah dan sayuran

Ahli gizi, Jennifer Christman mengatakan, untuk mengalihkan anak dari rasa asin, dia harus belajar mengenal rasa buah dan sayuran setiap makan. Ini untuk membantu mengimbangi beberapa efek berbahaya dari sodium.Ā 


Baca label

3. Baca label

Bahkan makanan berlabel 'organik', 'alami' dan 'bebas gluten' masih mengandung sodium. Perhatikan juga label makanan 'rendah lemak' atau 'bebas lemak' karena biasanya mereka menambahkan natrium untuk membuat makanannya enak.

4. Lakukan perubahan kecil

Meskipun anak-anak sudah terbiasa dengan rasa asin, Anda masih bisa mengurangi jumlah garam pada setiap makanan. Secara perlahan, mereka akan jadi terbiasa.

5. Jadilah teladan

Ketika orangtua mengonsumsi makanan sehat, anak-anak pun akan mengikutinya. Jadi mulailah buat perubahan pola makan demi kesehatan. Tentu, perubahan membutuhkan waktu dan usaha, tapi masa depan anak Anda sangat berharga.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya