Liputan6.com, Jakarta PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) dan PT Nirvana Development Tbk (NIRO) menjalin kesepakatan kerja sama strategis untuk percepatan pengembangan rumah sakit modern di seluruh Indonesia.
"Rumah Sakit Siloam akan mengambil bagian dalam konsep mix used yang dikembangkan Nirvana," kata Presiden Direktur Siloam Hospitals Group Romeo F Liedo di Karawaci, Tangerang, Rabu, usai acara penandatanganan kerja sama kedua perusahaan.
Romeo mengatakan, Nirvana akan mengembangkan bangunan yang di dalamnya diperuntukkan bagi rumah sakit, sedangkan Siloam akan menyediakan layananan di dalamnya.
Advertisement
"Kami berkomitmen menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi, mudah diakses, dan berada di seluruh daerah di Indonesia," ujar Romeo.
Sedangkan Presiden Direktur PT Nirvana Development Tbk Wilson Effendy mengatakan hadirnya rumah sakit dalam satu komplek terpadu yang kami kembangkan akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar.
"Hal ini memperlihatkan keseimbangan dalam kehidupan, tidak hanya sebagai pusat belanja dan hiburan, tetapi juga memberikan nilai tambah dibidang kesehatan yang selama ini belum terjangkau masyarakat di kota-kota yang tengarh berkembang," ujar dia.
Perseroan saat ini mengelola 20 rumah sakit di 14 kota di seluruh Indonesia dengan kapasitas tempat tidur lebih dari 4.800 unit, serta didukung 1.900 dokter spesialis dan dokter umum, ditambah 7.000 perawat berikut staf pendukung.
Romeo mengatakan, sesuai dengan peraturan pemerintah Siloam juga menerima pasien BPJS kesehatan serta telah berkomitmen tidak akan membeda-bedakan pelayanan antara pasien BPJS dan bukan BPJS.
Terkait kerja sama tersebut, saat ini telah beroperasi rumah sakit Siloam di Kupang Nusa Tenggara Timur, serta akan dibangun lima lokasi lagi termasuk di Solo Jawa Tengah.
Romeo juga menjelaskan tarif rumah sakit akan menyesuaikan dengan kemampuan masyarakat di tempat Siloam beroperasi, kami sendiri membagi ke dalam tiga zona tarif layanan rumah sakit.
Untuk tenaga medis (dokter dan perawat) diprioritaskan diambil dari sumber daya manusia setempat setelah sebelumnya diberikan pelatihan sesuai standar Siloam International.
"Mungkin untuk dokter spesialis yang sulit didapat dari daerah baru akan didatangkan dari Jakarta atau bisa juga yang bersangkutan berpergian pulang dan pergi sesuai dengan berat kecil kasusnya," kata Romeo.