Surat untuk Ayah dan Ibuku

Puisi ini adalah bentuk kasih sayang dari seorang anak untuk ayah dan ibunya

oleh Liputan6 diperbarui 16 Jul 2015, 11:41 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2015, 11:41 WIB
Apakah Memiliki Anak Membuat Orangtua Bahagia?
Kedekatan orangtua dan anak. (Foto: communitytable.com)

Liputan6.com, Jakarta Ayah dan ibu,

Jika ayah dan ibu memang menyayangiku

Sempatkanlah untuk selalu memberikan waktu dan perhatian padaku.

Aku tahu saat ini banyak hal yang hendak ayah dan ibu kejar dalam hidup

Karir, pekerjaan, teman, sahabat, dan semua impian lainnya.

Aku pun tahu ayah dan ibu saat ini sangat sibuk juga demi aku

Namun sebenarnya aku juga menginginkan hal yang mungkin tampak sederhana

Bercanda, tertawa, dan bermain setiap hari bersama

Melihat berbagai keunikan dunia denganmu lalu belajar bagaimana ayah dan ibu memandang semua itu

Alangkah indahnya setiap hari dapat digendong dengan berlari sehingga dapat mencium bau keringatmu

Semua itu akan menjadi pengalaman masa kecil yang paling berharga dan akan kukenang sepanjang waktu

 

Ayah dan ibu,

Jika ayah dan ibu memang menyayangiku

Mohon jangan terlalu sering membentak dan memarahiku

Semua itu hanya akan mendatangkan banyak ketakutan dalam hidupku

Aku tahu, ayah dan ibu pun manusia biasa.

Banyak kecemasan yang mungkin masih membayang baik dari masa depan, masa kini, bahkan masa lalu

Namun biarkan aku mendapatkan lingkungan yang nyaman dan tidak mengancam

Sehingga aku dapat menjadi pribadi yang percaya diri dan mampu belajar mempercayai orang lain

 

 

Ayah dan ibu,

Jika engkau memang menyayangiku

Jangan takut membiarkan aku berpetualang di indahnya dunia di sekitarku

Mungkin karena terlalu sayang padaku ayah dan ibu tidak ingin aku sakit dan terluka

Namun dunia luar yang penuh dengan berbagai macam hal unik dan indah merupakan tempat yang baik untuk perkembangan diriku

Saat masuk dunia itu aku ingin sekali untuk dapat melihat, menyentuh, merangkai bahkan mengangkat, mendorong dan mengejar

Aku percaya ayah dan ibu akan tetap menjagaku tanpa membatasi hasrat besarku untuk tahu segala sesuatu

 

Ayah dan ibu,

Jika ayah dan ibu memang menyayangiku

Berilah aku kesempatan untuk mengatasi sendiri berbagai situasi sulit dalam hidupku

Meskipun sebenarnya aku sangat ingin untuk terus selalu bersama denganmu,

namun suatu saat aku harus dapat hidup sendiri tanpa bergantung padamu.

Jika saat itu tiba dan aku tidak pernah belajar berhadapan dengan kesulitan, aku akan menjadi orang yang sangat menderita.

Menjadi orang yang rapuh dan tidak akan pernah tahu cara bangkit dari kegagalan

Dan aku hanya akan menjadi beban bagi orang-orang di sekitarku

Engkau tentu tidak ingin aku menjadi orang seperti itu

 

Ayah dan ibu,

Jika engkau memang menyayangiku

Jadilah contoh bagaimana seharusnya melakukan berbagai hal baik dalam hidupku

Kedua mata bijakmu adalah jendela awal dalam hidupku

Cara ayah dan ibu berpikir, merasa, bertindak, dan melihat segala sesuatu akan juga menjadi caraku

Jika hal mulia yang kau tunjukkan padaku, akan jadi mulialah diriku

Jika hal tercela yang kau tunjukkan padaku, akan jadi tercelalah diriku

Jika kekuatan yang kau tunjukkan padaku, akan jadi pribadi yang kuatlah diriku

Jika kelemahan yang kau contohkan padaku, akan jadi pribadi lemahlah diriku

 

Ayah dan ibu,

Jika engkau memang menyayangiku

Ijinkanlah aku jika suatu saat ternyata memilih untuk berbeda denganmu

Memang aku akan banyak mencontoh semua hal yang ada pada dirimu

Banyak hal di dunia ini pun kulihat lewat jendela kacamatamu

Namun aku tetaplah pribadi yang berbeda

Ada kalanya aku akan berpikir, berpendapat, berperilaku, dan bahkan memilih sesuatu yang berbeda dari berbagai rancangan dan jalan hidupmu

Jika itu terjadi, bukan berarti aku tidak menghormati dan menyayangimu

Ayah dan ibu tetaplah yang membentuk diriku

Takkan kulupa semua nasehat dan hal baik yang darimu yang akan menjadi pelita penerang hidupku

Namun ke arah mana nantinya ku kembangkan layar hidupku, biarlah akan menjadi ruang pembicaraan pribadi antara Tuhan dan diriku

 

Yohanes Heri Widodo, M.Psi.,Psikolog

Yogyakarta, 20 Mei 2015

Dosen Sanata Dharma dan Pemilik PAUD Kerang Mutiara Yogyakarta

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya