Liputan6.com, Jakarta Ayah dan ibu,
Jika ayah dan ibu memang menyayangiku
Sempatkanlah untuk selalu memberikan waktu dan perhatian padaku.
Advertisement
Aku tahu saat ini banyak hal yang hendak ayah dan ibu kejar dalam hidup
Karir, pekerjaan, teman, sahabat, dan semua impian lainnya.
Aku pun tahu ayah dan ibu saat ini sangat sibuk juga demi aku
Namun sebenarnya aku juga menginginkan hal yang mungkin tampak sederhana
Bercanda, tertawa, dan bermain setiap hari bersama
Melihat berbagai keunikan dunia denganmu lalu belajar bagaimana ayah dan ibu memandang semua itu
Alangkah indahnya setiap hari dapat digendong dengan berlari sehingga dapat mencium bau keringatmu
Semua itu akan menjadi pengalaman masa kecil yang paling berharga dan akan kukenang sepanjang waktu
Â
Ayah dan ibu,
Jika ayah dan ibu memang menyayangiku
Mohon jangan terlalu sering membentak dan memarahiku
Semua itu hanya akan mendatangkan banyak ketakutan dalam hidupku
Aku tahu, ayah dan ibu pun manusia biasa.
Banyak kecemasan yang mungkin masih membayang baik dari masa depan, masa kini, bahkan masa lalu
Namun biarkan aku mendapatkan lingkungan yang nyaman dan tidak mengancam
Sehingga aku dapat menjadi pribadi yang percaya diri dan mampu belajar mempercayai orang lain
Â
Â
Ayah dan ibu,
Jika engkau memang menyayangiku
Jangan takut membiarkan aku berpetualang di indahnya dunia di sekitarku
Mungkin karena terlalu sayang padaku ayah dan ibu tidak ingin aku sakit dan terluka
Namun dunia luar yang penuh dengan berbagai macam hal unik dan indah merupakan tempat yang baik untuk perkembangan diriku
Saat masuk dunia itu aku ingin sekali untuk dapat melihat, menyentuh, merangkai bahkan mengangkat, mendorong dan mengejar
Aku percaya ayah dan ibu akan tetap menjagaku tanpa membatasi hasrat besarku untuk tahu segala sesuatu
Â
Ayah dan ibu,
Jika ayah dan ibu memang menyayangiku
Berilah aku kesempatan untuk mengatasi sendiri berbagai situasi sulit dalam hidupku
Meskipun sebenarnya aku sangat ingin untuk terus selalu bersama denganmu,
namun suatu saat aku harus dapat hidup sendiri tanpa bergantung padamu.
Jika saat itu tiba dan aku tidak pernah belajar berhadapan dengan kesulitan, aku akan menjadi orang yang sangat menderita.
Menjadi orang yang rapuh dan tidak akan pernah tahu cara bangkit dari kegagalan
Dan aku hanya akan menjadi beban bagi orang-orang di sekitarku
Engkau tentu tidak ingin aku menjadi orang seperti itu
Â
Ayah dan ibu,
Jika engkau memang menyayangiku
Jadilah contoh bagaimana seharusnya melakukan berbagai hal baik dalam hidupku
Kedua mata bijakmu adalah jendela awal dalam hidupku
Cara ayah dan ibu berpikir, merasa, bertindak, dan melihat segala sesuatu akan juga menjadi caraku
Jika hal mulia yang kau tunjukkan padaku, akan jadi mulialah diriku
Jika hal tercela yang kau tunjukkan padaku, akan jadi tercelalah diriku
Jika kekuatan yang kau tunjukkan padaku, akan jadi pribadi yang kuatlah diriku
Jika kelemahan yang kau contohkan padaku, akan jadi pribadi lemahlah diriku
Â
Ayah dan ibu,
Jika engkau memang menyayangiku
Ijinkanlah aku jika suatu saat ternyata memilih untuk berbeda denganmu
Memang aku akan banyak mencontoh semua hal yang ada pada dirimu
Banyak hal di dunia ini pun kulihat lewat jendela kacamatamu
Namun aku tetaplah pribadi yang berbeda
Ada kalanya aku akan berpikir, berpendapat, berperilaku, dan bahkan memilih sesuatu yang berbeda dari berbagai rancangan dan jalan hidupmu
Jika itu terjadi, bukan berarti aku tidak menghormati dan menyayangimu
Ayah dan ibu tetaplah yang membentuk diriku
Takkan kulupa semua nasehat dan hal baik yang darimu yang akan menjadi pelita penerang hidupku
Namun ke arah mana nantinya ku kembangkan layar hidupku, biarlah akan menjadi ruang pembicaraan pribadi antara Tuhan dan diriku
Â
Yohanes Heri Widodo, M.Psi.,Psikolog
Yogyakarta, 20 Mei 2015
Dosen Sanata Dharma dan Pemilik PAUD Kerang Mutiara Yogyakarta