Calon Jemaah Haji Perlu Waspadai Kasus Dehidrasi Ini

Inilah penyulit dehidrasi yang perlu diwaspadai calon jamaah haji

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 28 Agu 2015, 08:00 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2015, 08:00 WIB
20150825-Haji
Jemaah calon haji mendapatkan perawatan di Balai Pengobatan Haji Indonesia. (Liputan6.com/Wawan Isab Rubiyanto)

Liputan6.com, Jakarta Haus atau tidak, calon jemaah haji harus tetap minum selama menjalani ibadah di Tanah Suci. Usahakan tubuh dalam keadaan terhidrasi sehingga ibadah berjalan dengan lancar. Jika sampai dehidrasi, calon jemaah haji pun rentan mengalami kondisi yang membahayakan mereka.

Berikut kasus-kasus penyulit dengan dehidrasi yang perlu diwaspadai calon jemaah haji seperti dijelaskan dr Agung Frijanto, dr Purwita Wijaya Laksmi, dan dr Etik Retno Wiyati dalam buku Pedoman Hidrasi Saat Haji dan Umrah dikutip Jumat (28/8/2015)

1. Dehidrasi dengan diabetes

Dehidrasi pada orang dengan diabetes (diabetesi) dapat mengakibatkan kondisi yang disebut sindrom hiperglikemi hiperosmolar non ketotik. Kadar gula dapat meningkat sangat tinggi, keseimbangan air dan garam terganggu sehingga dapat terjadi koma diabetik.

2. Dehidrasi dengan penurunan tekanan darah

Saat dehidrasi, volume darah menurun, dan tekanannya terhadap dinding pembuluh darah berkurang sehingga mengakibatkan penurunan tekanan darah secara mendadak. Kondisi ini akan menurunkan volume oksigen untuk mencapai jaringan sehingga mengakibatkan syok hipovolemik yang berakibat fatal.

3. Dehidrasi dengan peningkatan tekanan darah

Saat dehidrasi dan tubuh tidak mendapat asupan air yang cukup, tubuh akan mengompensasi dengan cara menahan sodium yang kemudian mengakibatkan terjadinya peningkatan tekanan darah. Selanjutnya tubuh akan melakukan penutupan pembuluh darah kapiler yang mengakibatkan peningkatan di pembuluh darah besar dan tekanan darah semakin meningkat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya