Liputan6.com, Jakarta Seringlah memperlihatkan tingkah yang lucu di depan anak-anak guna membantu meningkatkan segala aspek yang mereka butuhkan. Termasuk memori, yang bisa membuat mereka lebih pintar.
Sejumlah bayi berusia 18 bulan dijadikan `kelinci percobaan` peneliti dari Paris West University Nanterre La Defense bernama Rana Esseily. Mereka dibagi dua kelompok, sekedar bermain dan kelompok di mana orangtua mereka juga melemparkan mainan tersebut ke lantai yang membuat anak mereka terbahak-bahak.
Anak yang tertawa dapat mengulang tindakan itu seorang diri ketimbang anak yang tidak diajak bercanda oleh orangtua mereka. "Ketika mereka tertawa, mereka juga tersenyum. Tadanya mereka terlibat dengan lingkungan sekitar," kata Rana dikutip dari situs Times of India, Rabu (9/9/2015)
Advertisement
Tindakan positif ini sebagai bukti, tertawa dan bahagia dapat meningkatkan kadar dopamin di otak. Studi yang dipublikasikan ke dalam jurnal Cognition and Emotion juga menjelaskan, kemampuan seorang anak menangkap semua materi tergantung bagaimana perasaan yang sedang mereka alami.