Liputan6.com, New York- Satu dari 10 wanita hamil di Amerika Serikat mengaku kadang-kadang minum alkohol. Sementara sepertiga dari mereka sering pesta mabuk-mabukan.
Studi yang dipublikasikan Centers for Disease Control and Prevention menemukan fakta bahwa dari 2011-2013, satu dari 10 wanita hamil mengonsumsi alkohol dalam 30 hari terakhir. Sepertiga di antaranya mengonsumsi miras dengan cara binge yakni minum empat atau lebih miras hanya dalam satu kesempatan.
Hal ini menunjukkan konsumsi jumlah miras yang sama dengan wanita tidak hamil. Wanita hamil tersebut melaporkan frekuensi mereka untuk konsumsi minuman beralkohol lebih tinggi dibanding sebelum kehamilan. Menurut peneliti, wanita yang minum alkohol dengan pola `binge drinking` jadi lebih tergantung pada alkohol, karenanya akan lebih sering melakukan `binge drinking`.
Advertisement
Padahal, konsumsi minuman beralkohol saat hamil dapat merugikan sang janin. "Konsumsi minuman beralkohol selama hamil menyebabkan cacat pada janin dalam kandungan. Serta diikuti risiko masalah kesehatan lain seperti keguguran, lahir mati, dan prematur," terang direktur pusat CDC, Coleen Boyle kepada NBC.
Berdasarkan hasil penelitian ini, penting sekali mengingat risiko besar bahaya bagi sang janin. Kenikmatan alkohol tidak sepadan risikonya ungkap Boyle seperti ditulis dari laman Time, Jumat (25/9/2015).