Liputan6.com, Jakarta Akibat jumlah dari situs porno yang mudah diakses dan gratis semakin banyak, peneliti menemukan telah terjadi kesenjangan gender yang semakin lebar dalam menilai makna pornografi dari waktu ke waktu.
Jika kebanyakan pria menerima kehadiran situs porno tersebut dengan tangan terbuka, wanita justru menolak habis-habisan. Walaupun ada juga wanita yang membuka situs itu tapi jumlah yang menentang situs tersebut lebih banyak.
Profesor Sosiologi dari Harvard University Philip C Nohen yang telah melakukan penelitian selama 40 tahun menemukan, wanita begitu prihatin dengan kemunculan situs porno tersebut. Mereka juga lebih memilikirkan dampak negatif dari pornografi.
Advertisement
Tim peneliti tersebut mempelajari jumlah perbedaan gender yang menentang pornografi sejak 1975 hingga 2012. Semuanya diukur dengan sistem sensor legal terhadap pornografi. Sebuah survei sosiologi dipakai untuk mengumpulkan data dari karakteristik demografi dan sikap para penduduk Amerika Serikat.
Setelah melakukan penelitian tersebut, para peneliti menemukan keterkaitan antara tren yang berlangsung di opini publik dan tren yang berkembang dalam konten pornografi.
"Kini pornografi lebih mudah diakses, dan tampilannya yang lebih keras dan merendahkan wanita. Kondisi inilah yang menjadi perhatian serius kebanyakan wanita," kata Philip dikutip dari situs Times of India, Senin (28/9/2015)