Gajah Bisa Jadi Kunci Untuk Obati Kanker

Hewan-hewan bertubuh raksasa, seperti gajah dan ikan paus, ternyata lebih jarang terkena kanker dibanding manusia

oleh Liputan6 diperbarui 11 Okt 2015, 11:00 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2015, 11:00 WIB
20150811-Hari-Gajah-Dunia-Thailand
Sejumlah Gajah saat makan jerami di sebuah kamp di Thailand kuno Ayutthaya, Bangkok, Thailand, (11/8/2015). Acara tahunan ini diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran tentang konservasi gajah. (REUTERS/Chaiwat Subprasom)

Liputan6.com, Jakarta Hewan-hewan bertubuh raksasa, seperti gajah dan ikan paus, ternyata lebih jarang terkena kanker dibanding makhluk yang lebih kecil seperti manusia. Hal ini selalu membuat penasaran para peneliti, karena gajah dan paus tentunya memiliki sel yang lebih banyak.

Hal ini ternyata dikarenakan gajah memiliki gen penolak kanker 20 kali lipat lebih banyak di dalam selnya dibanding manusia. Gen ini memiliki kemampuan untuk memperbaiki diri mereka sendiri atau menghancurkan diri mereka sendiri apabila sudah terlalu rusak.

Walaupun penemuan ini tidak membuktikan bahwa gajah kebal terhadap kanker, namun hal ini dipercaya bisa membantu memerangi kanker dengan cara mempelajari gen gajah tadi. Dr. Joshua Schiffman, seorang spesialis kanker pada anak yang berasal dari University of Utah, memimpin penelian mengenai apa yang disebut sebagai Peto's Paradox ini, yaitu ketika binatang yang lebih besar memiliki kekebalan yang lebih tinggi terhadap kanker dibanding makhluk yang lebih kecil.

Dr. Ted Gansler dari Asosiasi Kanker Amerika mengatakan, "Sel-sel gajah memiliki kecepatan dua kali lipat sel manusia yang sehat untuk menghancurkan diri, dan lima kali lebih cepat dibanding pasien dengan gejala kanker. Sel-sel yang tidak menghancurkan diri atau memperbaiki diri akan rentan menjadi pengembang kanker ketika terpapar karsinogen."

Tim yang dipimpin oleh Schiffman juga menemukan, walau gajah hidup lebih lama dari manusia, hanya 1 dari 20 gajah yang terkena kanker, jumlah yang jauh lebih sedikit dibanding rasio 1 dari 4 pada manusia.

Peneliti mengharapkan pada masa mendatangkan mereka dapat mengembangkan obat penyembuh kanker yang didapat dari penemuan mereka tentang cara kerja sel pada gajah tadi. Seperti yang dikutip dari Times of India, ditulis Minggu, 11/10/2015.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya