Gajah Betina 40 Tahun Ditemukan Mati di Taman Nasional Way Kambas Lampung

Kabar duka datang dari Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kabupaten Lampung Timur, Lampung. Seekor gajah betina jinak berusia 40 tahun ditemukan mati, pada Kamis malam (29/8/2024).

oleh Ardi Munthe diperbarui 03 Sep 2024, 09:00 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2024, 09:00 WIB
Gajah betina jinak bernama Bunga ditemukan dalam kondisi mati di TNWK Lampung.  Foto : (Istimewa).
Gajah betina jinak bernama Bunga ditemukan dalam kondisi mati di TNWK Lampung. Foto : (Istimewa).

Liputan6.com, Lampung - Kabar duka datang dari Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kabupaten Lampung Timur, Lampung. Seekor gajah betina jinak berusia 40 tahun ditemukan mati, pada Kamis malam (29/8/2024).

Jasad mamalia besar bernama Bunga itu pertama kali ditemukan sekira pukul 22.11 WIB ole petugas TNWK tak jauh dari kantor pusat konservasi gajah setempat.

Kapolres Lampung Timur, AKBP Benny Prasetya mengonfirmasi penemuan gajah dalam kondisi mati tersebut.  

Benny menerangkan, menerima laporan informasi terkait kematian gajah tersebut pertama kali dari petugas Pengelola Balai Konservasi TNWK.

"Dari informasi awal ini, petugas gabungan kepolisian, polisi kehutanan, serta Tim Rumah Sakit Gajah TNWK, segera turun ke lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan dan observasi," kata AKBP Benny, Senin (2/9/2024). 

Benny menerangkan, gajah betina mati tersebut bernama Bunga berusia sekitar 40 tahun. Mamalia besar tersebut mati dengan kondisi ukuran panjang tubuh 4 meter dan tinggi 2,5 meter.

Dia menambahkan, tim medis yang dipimpin oleh Drh Hesti telah mengambil beberapa sampel bagian tubuh gajah.

"Sampel yang diambil di antaranya sampel kulit, tulang, dan organ bagian dalam gajah untuk dilakukan pemeriksaan neukropsi," jelas dia.

Pembedahan pada tubuh Bunga juga dilakukan tim dokter hewan untuk mengetahui penyebab kematian gajah tersebut. 

"Malam itu juga tim medis segera melakukan pembedahan, untuk mengambil beberapa sampel bagian organ tubuh, sebagai bahan pemeriksaan Necropcy dan Autopsi untuk mengetahui penyebab kematian gajah tersebut," tuturnya.

Dia mengatakan, sampel dan organ tubuh gajah yang telah diambil, selanjutnya akan dibawa ke laboratorium forensik, untuk dilakukan pemeriksaan lebih mendalam oleh petugas medis. 

Sementara, bangkai gajah dengan nama latin Elephas maximus tersebut langsung dikuburkan di sekitar lokasi penemuan. 

Sementara itu, Humas TNWK Lampung Timur, Sukatmoko juga mengonfirmasi kabar kematian gajah Bunga tersebut.

Sukatmoko menyampaikan, pihaknya kini masih melakukan pemeriksaan untuk menelusuri penyebab utama kematian gajah ini. 

"Iya, jasad gajah sudah dievakuasi, masih dilakukan pemeriksaan lanjutan guna mengetahui penyebab kematiannya," tandasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya