Liputan6.com, Harare - Sejarah mencatat hari ini 11 tahun yang lalu sebagai momen pembantaian puluhan gajah di Zimbabwe, Afrika.
"Pemburu liar telah menggunakan racun untuk membunuh 41 gajah di Hwange National Park (Taman Nasional Hwange) Zimbabwe," seorang pihak berwenang mengatakan kepada BBC.
Baca Juga
Juru bicara Taman Zimbabwe Caroline Washaya Moyo mengatakan diduga sianida digunakan untuk meracuni tambak garam. Ia mengatakan itu adalah kasus perburuan gajah terburuk di Zimbabwe.
Advertisement
Telah terjadi peningkatan pembunuhan gajah dan badak di beberapa bagian Afrika dalam beberapa tahun terakhir sebelum 2013, sebagian besar untuk memenuhi permintaan tanduk dan gading di Asia.
Tanduk dan gading digunakan dalam pengobatan tradisional di beberapa bagian Asia, meskipun para ilmuwan mengatakan keduanya tidak memiliki khasiat yang bermanfaat.
Lima dari tersangka pemburu liar telah ditangkap, Ibu Washaya Moyo mengatakan kepada program Focus on Africa BBC.
Ia mengatakan menyentuh bangkai yang diracuni dapat membahayakan hewan atau manusia.
Dia mengatakan Otoritas Pengelolaan Taman dan Satwa Liar Zimbabwe telah mengingatkan orang-orang yang tinggal di dekat taman tersebut, di Zimbabwe bagian barat, untuk tidak memakan daging hewan mati yang mereka temukan.
Beberapa pemburu liar ditemukan membawa sejumlah besar gading dan sianida awal tahun 2013 sebelum pembunuhan para gajah paling tragis. Dua tahun sebelumnya, sembilan gajah, lima singa, dan dua kerbau diracun.