Buruknya Pengaruh PR Yang Terlalu Banyak dari Sekolah

Terlalu banyak tugasnya dari sekolah akan membuat anak yang asalnya rajin jadi takut ke sekolah.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Nov 2015, 15:00 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2015, 15:00 WIB
Ilustrasi Belajar Anak
Ilustrasi Belajar Anak

Liputan6.com, Jakarta Ketika Nancy Kalish, seorang ibu dari Brooklyn, AS, menyadari bahwa anak perempuannya, yang sangat menggemari sekolah tiba-tiba berubah menjadi takut untuk pergi ke sekolah, ia mulai mencari tahu apa penyebabnya. Bekerjasama dengan koleganya, seorang ibu yang juga mengalami hal yang sama, Nancy meneliti hal ini berdasarkan penelitian akademis dan hasil wawancara dengan guru, orang tua, dan anak-anak di Amerika. Hasil dari tulisan ini dituangkan dalam tulisan berjudul The Case Against Homework: How Homework Is Hurting Our Children and What We Can Do About It. Hasil penelitian ini dapat membantu para orang tua dengan anak usia sekolah.

Dikutip dari Parenting, Kamis, 5/11/2015, berikut hasil penelitian yang diungkapkan lewat wawancara Nancy Kalish dengan Parenting.com

Bagaimana PR yang terlalu banyak berpengaruh negatif pada anak?

Mereka tidak punya waktu untuk menjadi seorang anak-anak lagi. Dan karena kebanyakan dari tugas yang mereka dapat hanya membuat mereka sibuk, belajar hanyalah menjadi sebuah tugas semata, bukan sebuah pengalaman yang positif dan membangun. Terlalu banyak PR bagi anak juga akan mempengaruhi kehidupan keluarga. Banyak anak yang pada akhirnya melewatkan waktu makan malam, dan sebagai hasilnya, satu-satunya interaksi anak dengan orang tua hanyalah perdebatan mengenai PR tersebut.

Apakah anak mulai terganggu dengan jumlah PR-nya?

Jika anak mulai membenci sekolah, itu salah satunya, sama juga dengan histeris karena PR mereka ketika mengerjakannya dimalam hari. Lembaga The National Education Association merekomendasikan, total 10 menit dari waktu mereka dimalam hari untuk mengerjakan pr-nya. Apapun sudah melebihi waktu tersebut, adalah berlebihan. Poin utamanya adalah, seorang anak akan bisa memahami sebuah konsep lebih baik jika dia bisa mengerjakan 5 persoalan dalam waktu yang lengang, dibanding harus berjuang mngerjakan 50 soal dengan waktu yang sempit.

Apa Yang Bisa Dilakukan Orang Tua?

Pertama, berbicaralah dengan guru anak Anda, dengan asumsi bahwa sang guru juga menginginkan yang terbaik bagi anak Anda. Sering ditemukan bahwa guru sendiri tidak menyadari kekacauan akibat dari banyaknya PR yang diberikan. Jika itu tidak berhasil, berbicaralah kepada Kepala Sekolah tentang kekhawatiran Anda. (Melodia)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya