Liputan6.com, New York- Akupuntur merupakan pengobatan alternatif yang biasanya aman, namun dalam beberapa kasus dapat terjadi infeksi. Memang, kasus seseorang yang mendapatkan perawatan dengan teknik tusuk jarum kemudian mendapatkan infeksi jarang terjadi.
Kejadian tak menyenangkan akibat akupuntur terjadi pada pria asal Australia berusia 67 tahun. Ia mengalami infeksi bakteri serius setelah lima minggu jalani akupuntur untuk hilangkan rasa sakit dan kaku pada lehernya.
Baca Juga
Baca Juga
Awalnya pria ini mengalami demam selama beberapa hari. Setelah itu, lehernya merasa tak nyaman segera saja ia ke UGD rumah sakit terdekat untuk mengetahui apa yang terjadi dengan dirinya seperti dilaporkan Jurnal BMJ Case Reports.
Advertisement
Setelah melalui pemeriksaan, para dokter dari Geraldton Regional Hospital di Australia melihat adanya pengembangan infeksi bakteri serius di kulit bernama cellulitis yang berpotensi menyebar ke bagian lain jika tidak segera diobati.
Lewat tes darah dan serangkaian tes lain pria ini terinfeksi bakteri Staphylococcus aureus. Selain itu lewat MRI diketahui ia juga mengalami septic arthritis sebuah kondisi yang menyebabkan sakit di sendi.
Menurut dokter Mark Fisher seorang rheumatologist dari Massachusetts General Hospital di Boston, Amerika Serikat yang tidak terlibat dalam penelitian ini ketika kulitnya terbuka, yang tercipta karena jarum akupuntur, bisa menyebabkan infeksi seperti dikutip laman Live Science, Jumat (8/1/2015).
Lalu bakteri Staph masuk ke aliran darah kemudian berakhir di sendi lehernya seperti diterangkan Fisher.