Liputan6.com, Jakarta Saat akhir pekan datang sebagian orang yang tengah letih menjalankan aktivitasnya satu pekan penuh, mungkin lebih memilih untuk habiskan waktunya untuk tidur. Keterkaitan tidur dan mendengkur pun tidak dapat dijauhkan apalagi saat kelelahan.
Penelitian baru menunjukkan bahwa mendengkur saat tidur mampu membantu dalam melawan risiko pengembangan diabetes, terkait dengan kurangnya tidur.
Baca Juga
Baca Juga
Seperti dilansir laman Chicago Tribune, Minggu (31/01/2016) sebuah studi kecil yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care menemukan bahwa dengan pemulihan tidur selama dua malam dapat mengembalikan efek buruk dari kurangnya tidur.Â
Advertisement
Para ilmuan dari University of Chicago juga mempelajari kadar gula darah dari 19 pria muda dengan kondisi sehat yang tidur selama tiga hingga empat jam selama empat malam berturut-turut mendapatkan peningkatan risiko diabetes sebesar 16 persen. Namun, saat mereka tidur selama 7 hingga 9 jam setiap malamnya selama dua malam berturut-turut tingkat diabetes mereka kembali normal.
Menurut The Centers for Disease Control and Prevention diabetes masih menjadi masalah kesehatan yang serius. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kurang mendapatkan waktu tidur akan memperburuk kondisi diabetes bagi orang-orang yang sudah terdiagnosis diabetes. Hal ini juga meningkatkan risiko pengembangan diabetes pada individu sehat.
Para peneliti mencatat bahwa tidur yang cukup di akhir pekan mampu menebus kekurangan tidur kronis pada diri seseorang. Mendapatkan tidur ekstra dapat menjauhkan diri dari diabetes karena saat istirahat tubuh berkesempatan untuk mengatur gula darah selama tidur.