Liputan6.com, Jakarta Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME) mendapati satu kasus Zika saat melakukan penelitian sampel demam berdarah di Jambi pada 2015. Pria berusia 27 tahun tersebut ternyata tidak pernah melakukan perjalanan ke luar negeri. Fakta tersebut tentu saja membuat banyak orang bertanya-tanya dari mana ia bisa terinfeksi virus yang gejalanya mirip demam berdarah ini.
Menurut salah satu penelitiLBME yang terlibat dalam penelitian kasusZika di Jambi,KhinMyint, virus yang menjangkiti pria asal Jambi ini bukan "impor" dari luar negeri.Â
Baca Juga
"Ia tidak melakukan perjalanan sebelumnya, sehingga kami percaya diri mengatakan ia terinfeksi di Indonesia," tutur Myint usai seminar setengah hari bertema "Global Threat of Zika Virus" di LBME, Jakarta pada Rabu (24/2/2016).
Advertisement
Belum diketahui penyebab pasti dari mana pria tersebut terinfeksi. Namun ada beberapa prediksi penularan yang menyeruak.
"Orang ini tidak pergi keluar (luar negeri). Lalu dari mana dapatnya? Yang pasti bukan orang itu bawa dari luar, jadi ini bukan kasus impor. Lalu virus yang di Jambi itu dari mana? Nah yang kita tahu virus itu ditularkan oleh vektor, berarti vektor menularkan ke manusia," jelas Kepala LBME, Amin Soebandrio.
"Berarti muncul pertanyaan lagi, vektor itu ditularkan dari mana? Nah kemungkinan zoonotik sangat besar walaupun saat ini kita belum punya bukti bahwa primata selain manusia yang menjadi reservoir," terang Amin dalam kesempatan yang sama.