Liputan6.com, Jakarta Anak-anak di bawah 18 tahun belum membutuhkan media sosial. Justru yang harus mereka kerjakan adalah pembentukan konsep diri (self concept). Perbanyak interaksi langsung dengan dunia luar.
"Kenapa Facebook menerapkan batasan umur di 18 tahun? Semua itu terkait kematangan emosi dan berpikir. Usia segitu sudah dianggap matang dalam segala hal," kata Psikolog Anak dan Remaja dari Yayasan Pulih, Ika Putri Dewi dalam diskusi "Anak dan Media Sosial' bersama Forum NGOBRAS di Jakarta, ditulis Sabtu (12/3/2016).
Baca Juga
Anak-anak di bawah 9 sampai 12 tahun atau middle child hood, lanjut dia, belum terlalu butuh media sosial karena belum memfokuskan lingkungan pertemanan.Â
Advertisement
Baca Juga
"Mereka itu seharusnya perbanyak ekskul, kursus sesuai minat, atau segala sesuatu yang bentuknya interaksi," ujar Ika.
"Usia-usia segitu seharusnya senang ikut banyak perlombaan," kata Ika menambahkan.
Usia 12 tahun ke atas sebetulnya pun belum terlalu butuh media sosial. Namun karena alasan sosialisasi, boleh saja punya tapi tetap harus diawasi.
"Dulu waktu anak saya di bawah usia 12 tahun, dia minta dibuatkan Facebook. Saya tanya buat apa, dia menjawab buat mengobrol. Saya bilang lagi, kalau memang butuhnya seperti itu, bisa mengobrol di sekolah dan ketemu langsung," kata Ika.
Jawaban seperti itu membuat anak tidak memiliki argumen lagi. Pada akhirnya dia harus menerima bahwa belum terlalu butuh media sosial.