Liputan6.com, Jakarta Posyandu merupakan hal unik yang hanya dimiliki Indonesia. Sarana kesehatan dengan fisik sederhana ini banyak memberikan manfaat untuk keluarga Indonesia. Namun ironisnya, masyarakat kecamatan Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya, hingga kini harus mengunjungi posyandu yang terletak di bawah pohon kedondong.
Belasan ibu muda berkumpul di bawah pohon kedondong hutan yang terletak di dekat lapangan desa Ate Dalo, Sumba Barat Daya, setiap satu hari pada minggu ketiga setiap bulannya. Dengan menggendong bayinya mereka mengunjungi posyandu bawah pohon untuk mendapatkan informasi dan keadaan para anak mereka.
Baca Juga
Bagi mereka, posyandu bukanlah bangunan permanen dengan fasilitas lengkap. Bahkan untuk menimbang berat badan sang anak, mereka menggunakan timbangan seperti alat timbang buah-buahan yang dibalutkan kain tergantung di dahan pohon kedondong tersebut.
Advertisement
“Posyandu merupakan salah satu tempat untuk ibu me-monitoring kesehatan anak-anak mereka namun di Sumba Barat Daya, fasilitas posyandu sangat belum memadai,” ungkap Agnes Wulandari selaku Ketua Yayasan WVI.
Lewat kampanye #BERANIMIMPI hasil penggalangan dana yang ditargetkan sebesar Rp. 750 juta, akan digunakan untuk pembangunan posyandu di Sumba Barat Daya, agar para ibu bisa menjadi kader kesehatan dengan layak yang dilengkapi dengan fasilitas kesehatan untuk para anak mereka.
“Dengan adanya posyandu para ibu di sana bisa mendapatkan pelayanan imunisasi untuk anak-anak mereka.” jelas Agnes.
Walau fasilitas dan pengetahuan yang masih minim akan kebutuhan dan kesehatan anak di Sumba Barat Daya, para ibu di sana senantiasa menyempatkan diri untuk mengunjungi posyandu sederhana demi kesehatan anak mereka.
“Tidak ada orangtua yang ingin anaknya sakit, mereka memang tidak memahami pengetahuan kesehatan atau penyakit – tapi ketika mereka memahami itu mereka pasti melakukan yang terbaik untuk anaknya,” tutup Agnes kepada Health-Liputan6.com, ditulis Kamis (24/3/2016).