Liputan6.com, Jakarta Beberapa hal yang bersentuhan dengan organ intim memang tidak boleh sembarangan, termasuk tisu toilet yang digunakan teratur seusai buang air.
Dan seperti kebanyakan perlengkapan kamar mandi lainnya, ada puluhan jenis istilah yang sering dibaca namun sulit dipahami. Dibalik itu semua, ternya ada empat label yang memiliki implikasi bagi kesehatan dan lingkungan. Simak ulasannya, seperti dikutip Prevention, Kamis (7/4/2016):
Baca Juga
1. Label: Ultra Strong
Advertisement
Bahan tersembunyi: Formaldehida
Sebuah studi 2010 menyelidiki kemungkinan, kertas toilet mengiritasi vulva. Hasil studi menunjukkan, formaldehida yang digunakan pada tisu basah atau kering ternyata dapat memicu risiko iritasi kulit dan menyebabkan kanker.
2. Label: With Lotion
Bahan tersembunyi: minyak mineral berbasis Petroleum (Petroleum-based mineral oil)
Tidak ada banyak data mengenai pengaruh kesehatan dan penggunaan lotion atau wewangian pada tisu. Namun beberapa ulasan telah membahas, penggunaan kertas toilet dengan bahan minyak mineral ini mudah terbakar.
Baca Juga
3. Label:Â Recycled or Post-Consumer Recycled
Bahan tersembunyi: BPA
Daur ulang pada umumnya merupakan sisa sisa dari industri kertas dan percetakan, namun ada satu masalah, BPA.
Ya, penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Environmental Science and Technology menemukan jejak pengganggu endokrin di kertas toilet, yang sering terdiri dari kertas yang dilapisi pewarna dan pengembang seperti BPA.
Kabar baiknya, kita menyerap jauh lebih sedikit BPA dibandingkan dari plastik dan aluminium karena konsentrasi BPAÂ pada kertas toilet sangat kecil (mikrogram per gram).
4. Label: PCF atau ECF
Bahan tersembunyi:Â Bleach derivatives
PCF (Process Chlorine Free) merupakan kertas daur ulang yang diputihkan ulang tanpa klorin tapi kertas asalnya mungkin telah diberi pemutih dengan klorin. Sedangkan ECF (Elemental Chlorine Free) tidak ada gas klorin tetapi tidak menghilangkan sepenuhnya racun-racun seperti dioksin. Menurut Natural Resources Defense Council, PCF lebih disukai, karena bagaimanapun bahan ini didaur ulang.