Liputan6.com, Jakarta Pasangan menikah tentunya ingin memiliki keturunan dengan cara mudah, dan dapatkan janin yang sehat. Namun hal tersebut jadi sulit jika para pasangan tidak memperhatikan kebiasaan sehari-hari yang mungkin saja menurunkan stamina hingga kesuburan.
Baca Juga
Kebiasaan sehari-hari yang bisa mempengaruhi kesuburan sperma pria di antaranya adalah memegang ponsel terus menerus. Sebuah studi yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, Indonesia, menemukan bahwa penggunaan ponsel secara berlebihan mempengaruhi kesuburan pria.
“Paparan radiasi gelombang elektromagnetik radiofrekuensi ponsel terbukti menurunkan kualitas dan fungsionalitas spermatozoa manusia secara in vitro,” tegas dr. Isna Qadrijati, M.Kes., dalam situs resmi UGM. Ditulis Health-Liputan6.com, Jumat (13/05/2016).
Advertisement
Penelitian ini dilakukan oleh Isna dan rekannya dengan menggunakan spermatozoa dari ejakulat pria yang dinyatakan sehat. Lalu sperma diberikan paparan radiasi ponsel tingkat akut dan kronik, dengan paparan radiasi elektromagnet pada tubuh (SAR) sebesar 2W/kg dan 5,7 W/kg selama 1 jam dan 2 jam.
Hasil penelitian menunjukkan, semakin lama dan besar paparan radiasi gelombang elektromagnetik radiofrekuensi ponsel diberikan, maka semakin rendah pula kualitas dan fungsionalitas spermatozoa secara in vitro dibandingkan sperma yang tidak diberikan paparan radiasi ponsel sama sekali.
“Kualitas sperma meliputi konsentrasi, motilitas, morfologi menurun. Demikian halnya dengan fungsionalitas sperma juga menurun baik apoptosis maupun jumlah kalsium intraselulernya,” tutur Isna.
Isna pun menambahkan, paparan radiasi gelombang elektromagnetik ponsel ini juga mempengaruhi ekspresi Voltage-gated ca2+ channels (VGCC) pada sperma. Di mana paparan radiasi tersebut akan menghambat ekspresi VGCC pada sperma dalam bentuk penutupan kanal kalsium.
“Semakin sedikit ekspresi VGSS yang diperoleh berarti semakin sedikit kanal kalsium yang bersifat terbuka sehingga kualitas dan fungsionalitas sperma semakin rendah,” jelasnya.
Penelitian ini diharapkan memberikan kegunaan bagi masyarakat lndonesia. Isna pun menghimbau masyarakat untuk tidak menggunakan ponsel secara berlebihan. Sementara bagi industri ponsel diharapkan bisa memproduksi jenis ponsel yang memiliki nilai SAR rendah.