Pak Ketut Aktif Lari Maraton 10K Meski Sudah 80 Tahun

Dalam empat tahun terakhir kakek tujuh cucu ini berhasil mengumpulkan 15 medali lari maraton 10 kilometer dari berbagai ajang dalam negeri.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 29 Mei 2016, 13:00 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2016, 13:00 WIB
Lari maraton
Lomba lari maraton pertama kali yang diikutinya di Bali, dengan jarak 10 kilometer pria kelahiran 7 Januari 1936 mampu menempuhnya dalam waktu 1 jam 16 menit.

Liputan6.com, Jakarta Usia I Ketut Sunatra sudah 80 tahun namun semangatnya berolahraga melebihi anak muda. Pak Ketut juga jadi salah satu bukti lansia tetap mampu aktif dan produktif. Dalam empat tahun terakhir, kakek tujuh cucu ini berhasil mengumpulkan 15 medali lari maraton 10 kilometer dari berbagai ajang dalam negeri.

"Saya sejak muda memang sudah suka lari, tapi pada saat 2013 mau menjajal untuk ikut lari maraton. Saya bertekad untuk lari maraton siapa tahu saya sanggup finish. Dan ternyata sanggup," tutur Ketut saat dijumpai dalam peringatan acara Hari Lanjut Usia Nasional 2016 di Bundaran Senayan Jakarta.

Lomba lari maraton pertama kali yang diikutinya di Bali, dengan jarak 10 kilometer pria kelahiran 7 Januari 1936 mampu menempuhnya dalam waktu 1 jam 16 menit. Selanjutnya ia mengikuti 14 lari maraton lain seperti Jakarta Marathon, Bali Marathon, dan terakhir pada November tahun lalu Borubudur International Marathon.

Di usia tak muda lagi, tentu banyak orang tidak percaya ia mampu aktif mengikuti lari maraton. Teman-temannya pun tidak percaya. Hingga akhirnya mereka mengikuti Pal Ketut saat mengikuti lari maraton di Bandung. "Saat saya sampai garis finish, mereka melihat saya dan baru percaya saya bisa," tutur Ketut sambil tertawa.

Usia Pak Ketut sudah 80 tahun, namun sejak 2013 beliau aktif mengikuti lari marathon 10 K yang digelar di beberapa kota. Ini bukti lansia pun tetap sehat dan produktif.

Dalam kehidupan sehari-hari, lari memang cara pria yang 36 tahun bekerja di Kedutaan Besar Ceko ini untuk sehat. "Dengan lari saya ingin sehat dan panjang umur. Serta jadi contoh bagi cucu-cucu saya untuk hidup sehat," tutur Ketut semangat.

Selain lari, Ketut menikmati hidupnya dengan aktivitas olahraga yang lain. Setiap minggu ia ikut senam jantung sehat dan berenang. Ia juga disibukkan dengan aktivitas kesukaan lainnya membaca buku dan mendengarkan musik. Sehingga tak mengherankan jika di usia yang sudah senja masih terlihat segar. 

Kini, sedang ada masalah di kakinya. Namun ia berharap, pada saat Jakarta Marathon nanti ia bisa ikut serta. Semangat Pak Ketut!

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya