Ini 4 Dampak Bila Gigi Anak Geripis

Si Kecil jadi susah mengunyah hingga ia bisa jadi malu bila giginya geripis atau early childhood caries.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 29 Mei 2016, 16:00 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2016, 16:00 WIB
Gigi anak
Dokter gigi Kalya Putri menyebutkan paling tidak ada empat dampak buruk yang bakal terjadi bila gigi anak geripis.

Liputan6.com, Jakarta Aneka kerugian bakal didapatkan bila gigi susu si Kecil geripis atau kehitam-hitaman. Dokter gigi Kalya Putri menyebutkan paling tidak ada empat dampak buruk yang bakal terjadi bila gigi anak geripis.

"Gigi geripis itu menjadi berbahaya karena tingkat keparahannya luas. Bila orang dewasa yang lubang pada gigi belakang atau pun gigi depan, namun kalau pada anak itu semua giginya kena kecuali gigi depan bawah," tutur dokter Kalya saat berbicang dalam peluncuran buku dari TigaGenerasi Anti Panik Mengasuh Bayi 0-3 Tahun ditulis Minggu (29/5/2016).

Ketika gigi anak geripis muncul beberapa kerugian yang dialami anak seperti dituturkan dokter Kalya, yakni:

1. Kehilangan fungsi mengunyah
Kerusakan gigi susu bersifat meluas pada hampir semua gigi. Hal ini membuat anak jadi sulit mengunyah karena giginya rusak.
"Karena susah mengunyah ia jadi susah makan. Makan ayam jadi harus dipotong kecil-kecil karena ia kesulitan untuk memakannya," tutur dokter lulusan Fakultas Kedokteran Gigi UI ini.

2. Anak malu
Terkait dengan fungsi estetika, gigi anak yang geripis tentu tidak indah saat dipandang hal ini bisa membuat anak jadi minder.
"Meski mereka anak-anak bukan berarti mereka itu enggak punya minder lho. Ketika melihat gigi temannya bagus sementara punya dia enggak, ia bisa merasa rendah diri. Ada anak yang seperti itu," tutur dokter berparas ayu ini.

3. Fungsi bicara terganggu
Bila gigi depan anak rusak, fonetiknya terganggu. Cara ia melafalkan sebuah kata jadi berbeda dengan anak yang bergigi bagus.

4. Mengganggu pertumbuhan gigi tetap
Gigi susu anak memiliki fungsi penting sebagai pemandu gigi tetap tumbuh sesuai posisi pada lengkung rahang. Agar pemandu gigi tetap untuk tumbuh sesuai posisinya pada lengkung rahang. "Kalau gigi susu rusak, space untuk gigi tetap tumbuh jadi tidak ada," tutur dokter Kalya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya