Aduh, Gigi Sensitif Bikin Ngilu! Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Gigi sensitif? Jangan dianggap remeh! Cari tahu penyebabnya mulai dari kebiasaan buruk hingga kondisi medis, serta cara mengatasinya, dari pasta gigi khusus hingga perawatan dokter gigi.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani Diperbarui 21 Mar 2025, 10:04 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2025, 10:02 WIB
penyebab sakit gigi berlubang
penyebab sakit gigi berlubang ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta- Pernah merasakan ngilu tajam di gigi saat minum es atau makan makanan manis? Itu mungkin tanda gigi sensitif, kondisi yang cukup umum dialami banyak orang. Gigi sensitif terjadi ketika lapisan pelindung email gigi terkikis, sehingga dentin—lapisan di bawah email—terpapar dan saraf di dalam gigi menjadi sensitif terhadap rangsangan eksternal seperti suhu panas atau dingin, makanan asam, atau bahkan saat menyikat gigi. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kebiasaan buruk hingga masalah kesehatan tertentu.

Penyebab gigi sensitif beragam, mulai dari menyikat gigi terlalu keras yang mengikis email gigi, konsumsi makanan dan minuman asam secara berlebihan, hingga penyakit gusi (periodontitis) yang menyebabkan gusi surut dan memperlihatkan akar gigi yang lebih sensitif. Bahkan, kebiasaan mengertakkan gigi (bruxism) dan gangguan makan seperti bulimia juga bisa menjadi penyebabnya karena memicu pengikisan email gigi. Selain itu, beberapa prosedur perawatan gigi, seperti pemutihan gigi, juga bisa menyebabkan sensitivitas gigi, meskipun biasanya bersifat sementara.

Gejala gigi sensitif yang paling umum adalah rasa ngilu atau nyeri tajam yang muncul secara tiba-tiba. Rasa ngilu ini biasanya dipicu oleh paparan suhu ekstrem (panas atau dingin), makanan dan minuman asam atau manis, atau bahkan saat menyikat gigi. Beberapa orang juga merasakan ngilu saat menghirup udara dingin. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup.

Promosi 1

Penyebab Gigi Sensitif: Dari Kebiasaan Buruk Hingga Penyakit

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, ada banyak faktor yang dapat menyebabkan gigi sensitif. Berikut beberapa penyebab utama yang perlu Anda waspadai:

  • Erosi email gigi: Menyikat gigi terlalu keras, konsumsi makanan dan minuman asam (soda, jus jeruk), serta plak sisa makanan dapat mengikis email gigi.
  • Resesi gusi: Gusi yang surut akibat menyikat gigi terlalu keras, periodontitis, atau faktor genetik membuat akar gigi terekspos dan lebih sensitif.
  • Gigi berlubang (karies): Kerusakan email dan dentin akibat bakteri menyebabkan rasa ngilu, terutama pada makanan manis dan panas.
  • Gigi retak atau patah: Retakan, sekecil apapun, dapat menyebabkan dentin terekspos dan menimbulkan rasa ngilu.
  • Bruxism (mengertakkan gigi): Kebiasaan ini dapat mengikis email gigi dan menyebabkan sensitivitas.
  • Asam lambung (GERD): Asam lambung yang naik ke kerongkongan dapat mengikis email gigi dalam jangka panjang.
  • Gangguan makan: Bulimia, misalnya, menyebabkan paparan asam lambung berulang yang mengikis email gigi.

Memahami penyebab gigi sensitif sangat penting untuk menentukan langkah penanganan yang tepat. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter gigi untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.

Cara Mengatasi Gigi Sensitif: Dari Perawatan Rumahan Hingga Perawatan Medis

Ada beberapa cara untuk mengatasi gigi sensitif, mulai dari perawatan rumahan sederhana hingga perawatan medis yang lebih intensif. Berikut beberapa pilihan yang bisa Anda coba:

  • Gunakan pasta gigi khusus gigi sensitif: Pasta gigi ini biasanya mengandung potasium nitrat atau strontium klorida yang membantu memblokir sinyal rasa sakit ke saraf gigi.
  • Sikat gigi dengan lembut: Gunakan sikat gigi berbulu lembut dan teknik menyikat yang tepat untuk menghindari pengikisan email gigi.
  • Kurangi konsumsi makanan dan minuman asam dan manis: Batasi konsumsi makanan dan minuman yang dapat memperparah kondisi gigi sensitif.
  • Gunakan pelindung mulut (mouthguard): Jika Anda mengalami bruxism, gunakan pelindung mulut saat tidur untuk mencegah pengikisan email gigi.

Jika perawatan rumahan tidak efektif, dokter gigi mungkin merekomendasikan perawatan medis seperti aplikasi fluoride, penutupan akar gigi yang terbuka, penambalan gigi, perawatan saluran akar, atau cangkok gusi. Pemilihan perawatan akan disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan gigi sensitif.

Kapan Harus ke Dokter Gigi?

Konsultasikan dengan dokter gigi jika rasa ngilu parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari, rasa ngilu berlangsung lama dan tidak membaik dengan perawatan rumahan, atau Anda mengalami gejala lain seperti pembengkakan gusi atau nanah. Jangan menunda perawatan, karena gigi sensitif yang tidak ditangani dapat menyebabkan masalah gigi yang lebih serius.

Ingat, informasi ini bersifat umum dan tidak menggantikan konsultasi dengan dokter gigi. Jika Anda mengalami gigi sensitif, segera periksakan diri ke dokter gigi untuk mendapatkan diagnosis dan rencana perawatan yang tepat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya