Duduk Terlalu Lama Jadi Alternatif Cegah Kardiovaskular

American Journal of Physiology mengungkap duduk terlalu lama menghasilkan rasa gelisah yang baik untuk cegah masalah kardiovaskular.

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 10 Agu 2016, 11:30 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2016, 11:30 WIB
duduk terlalu lama
American Journal of Physiology mengungkap duduk terlalu lama menghasilkan rasa gelisah yang baik untuk cegah masalah kardiovaskular.

Liputan6.com, Jakarta- Sebuah penelitian yang terbit dalam American Journal of Physiology, menunjukkan bahwa duduk terlalu lama mampu menyebabkan kegelisahan seperti mengetukkan jemari di atas meja dan menggoyangkan kaki.

Bukan hanya itu, bahkan terlalu lama duduk memiliki konsekuensi serius terhadap kesehatan. Satu studi melaporkan bahwa efek samping menekuk lutut akibat duduk dapat membatasi aliran darah yang secara umum berimbas buruk pada kesehatan jantung--namun studi lain menunjukkan hal yang mengejutkan.

Penelitian ini melibatkan 11 orang relawan sehat yang diminta untuk duduk di kursi selama tiga jam. Sepanjang waktu tersebut satu per satu dari mereka mulai menggoyangkan kaki--dengan rata-rata 250 kali per menit. Peneliti kemudian mengukur berapa banyak peningkatan aliran darah pada kaki saat individu merasa gelisah dan membandingkannya dengan kondisi individu yang tidak gelisah.

Jaume Padilla, Ph.D., assistant professor of nutrition and exercise physiology dari University of Missouri sekaligus penulis penelitian ini menunjukkan hasil yang cukup mengejutkan. Ia melihat bahwa kegelisahan yang terjadi selama duduk, mampu meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh yang berefek baik dalam mencegah efek samping yang tak diinginkan dari kardiovaskular.

"Walau berefek baik, Anda harus berusaha untuk menyeimbangkan waktu duduk, berdiri, dan berjalan. Karena hal ini bukan satu-satunya pilihan terbaik--gelisah hanya menjadi alternatif yang baik," ingat Padilla.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya