Belajar Bedah Saraf Otak dengan Teknologi 3D, Ini Untungnya

Penyajian materi tentang bedah saraf terutama otak menggunakan video teknologi tiga dimensi (3D) berdampak positif.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 14 Agu 2016, 17:00 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2016, 17:00 WIB
Kuliah umum bedah anatomi 3D cinema ini nampaknya menjadi pertama kali dilakukan di Indonesia. (Foto: Helmi Affandi Abdullah)
Kuliah umum bedah anatomi 3D cinema ini nampaknya menjadi pertama kali dilakukan di Indonesia. (Foto: Helmi Affandi Abdullah)

Liputan6.com, Tangerang - Penyajian materi tentang bedah saraf terutama otak menggunakan video teknologi tiga dimensi (3D) berdampak positif pada pemahaman peserta 3D Cinema Lectures yang digelar di Cinemaxx, Lippo Village Tangerang. Para peserta yang sebagian besar dokter spesialis bedah saraf, dokter umum, dan calon dokter ini merasa lebih mudah memahami materi yang diajarkan.

Hal tersebut diungkapkan salah satu peserta yakni dokter Andrianto Purnawan SpBS dari RSUD Dokter Soetomo Surabaya yang sudah mengikuti sesi hari pertama 13 Agustus 2016. Bagi dokter Andri, video operasi bedah saraf yang menggabungkan dengan teknologi 3D memang memiliki keunggulan.

"Saat melihat filmnya itu seakan-akan benar-benar melihat organ otak. Organ manusia yang kita tonton di depan itu setiap lekukan-lekukannya nampak nyata, itu yang membuat belajar jadi lebih mudah terserap," kata dokter Andri saat break acara 3D Cinema Lectures.

Dokter Andri pun berharap lewat acara ini bisa mendapat teknik para pakar bedah saraf dunia mengenai tindakan bedah operasi otak. Mulai dari presisi (ketepatan) serta cara melindungi bagian otak lain yang tidak dilakukan operasi.

Tak hanya dokter spesialis bedah, acara ini pun terbuka bagi mahasiswa kedokteran. Salah satu mahasiswa yang mengikuti acara ini adalah Ericka. "Lebih ngerti tentang surgery otak. Terus bagus banget ya 3D-nya. Bagian otak jadi terlihat jelas, belajar jadi lebih gampang," kata mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Pelita Harapan ini.

Dokter spesialis bedah saraf, Profesor Eka Wahjoepramono menjawab pertanyaan dalam sesi tanya jawab  usai memberikan presentasi dalam Kuliah Umum Bedah Anatomi 3D Cinema di Cinemaxx Lippo Village, Tangerang (Foto: Helmi Affandi Abdullah)

Ide awal acara 3D Cinema Lectures ini digagas oleh dokter bedah saraf Indonesia, Prof. Eka J. Wahjoepramono. Hal ini bermula saat ia ke Singapura dua tahun lalu disajikan materi bedah saraf dalam format tiga dimensi di sebuah kampus dengan kapasitas 30 peserta.

"Waktu itu saya benar-benar menyadari peserta jauh lebih terkesan dengan materi video format tiga dimensi. Belajar jadi lebih mudah, lebih mengerti," kata Prof Eka.

Ide tersebut pun kini terwujud dan dapat dinikmati ratusan peserta dalam acara 3D Cinema Lectures yang digelar selama dua hari 13-14 Agustus 2016 di Cinemaxx Lippo Village Tangerang dengan pembicara para pakar bedah saraf dunia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya