Liputan6.com, Jakarta Mengenai masalah diabetes, ada penelitian terbaru yang dilakukan oleh para peneliti Harvard University. Mereka menyarankan bahwa mengonsumsinya lebih sedikit akan memberikan suatu perbedaan, seperti yang dilansir dari Healthland, Sabtu (27/8/2016).
Menurut penelitian, setiap porsi nasi putih yang merupakan makanan pokok orang Asia dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 sebesar sepuluh persen. Hal ini merupakan hasil dari empat penelitian sebelumnya yang melibatkan 352.384 peserta dari empat negara, yakni Tiongkok, Jepang, Amerika Serikat, dan Australia.
Baca Juga
Mereka yang makan banyak nasi putih memiliki risiko 27 persen lebih tinggi dibanding dengan mereka yang sedikit memakannya. Selain itu, risiko tersebut paling menonjol pada orang Asia. Studi tersebut melihat asupan makanan para peserta selama empat hingga 22 tahun. Semua peserta tersebut bebas diabetes pada awal penelitian.
Advertisement
Namun, mengapa nasi putih berpengaruh pada risiko diabetes belum jelas. Hal ini mungkin berkaitan dengan indeks glikemik (GI), yaitu pengukuran bagaimana makanan mempengaruhi kadar gula darah dalam nasi putih. Kadar GI yang tinggi dalam makanan sebelumnya telah dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes.
“Nasi putih juga tidak memiliki nutrisi seperti serat dan magnesium. Orang-orang yang banyak mengonsumsi nasi putih mengalami kekurangan nutrisi dan populasi Asia banyak yang mengonsumsinya. Namun jika Anda mengonsumsi beras merah sebagai alternatifnya, Anda akan mendapatkan nutrisi tersebut,” ujar penulis studi Qi Sun, serang profesor kedokteran di Harvard School of Public Health, di Boston.
Namun sebelum Anda membenci nasi putih, para penulis studi dan ahli gizi lainnya mengingatkan bahwa nasi putih bukan satu-satunya penyebab risiko diabetes. Sebaliknya, aktivitas fisik yang menurun dan meningkatnya konsumsi makanan, mungkin yang bertanggung jawab dalam kenaikan obesitas dan resistensi insulin di negara-negara Asia.
“Nasi putih telah lama menjadi bagian dari diet orang Asia, di mana risiko diabetes dulu sangat rendah. Namun karena nasi putih ditambah ke dalam aspek kehidupan modern, termasuk aktivitas fisik yang kurang, hal ini kemudian bersekongkol dalam meningkatkan kasus diabetes tipe 2,” ujar profesor kesehatan masyarakat, Dr. David Katz, di Yale University.
Juga menurut Sun, walaupun nasi putih bukan satu-satunya penyebab naiknya risiko penyakit tersebut, ia merekomendasikan untuk mengurangi makanan karbohidrat olahan.”Orang-orang harus mencoba beralih dari makanan karbohidrat olahan seperti nasi putih dan roti putih. Lebih baik makan gandum utuh, karena Anda akan mendapatkan lebih banyak nutrisi dan serat secara keseluruhan.”