Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Tanpa Kondom, Pasangan Ini Nekat Gunakan Kantung 'Keresek'

Dua mahasiswa, yang merupakan pasangan kekasih ini ingin melakukan hubungan intim untuk pertama kalinya.

oleh Meiristica Nurul diperbarui 15 Sep 2016, 22:00 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2016, 22:00 WIB
Boys, Ini 6 Alasan Kenapa Kondom Kamu Bisa Bocor
Lagi enak-enaknya berhubungan intim, kondom bocor. Waduh,kenapa ya?

Liputan6.com, Jakarta Dua mahasiswa Perguruan Tinggi di Vietnam, yang merupakan pasangan kekasih ini mungkin terlalu malu untuk membeli kondom saat ingin melakukan hubungan intim untuk pertama kalinya. Keduanya lantas memutuskan untuk menggunakan kantung plastik sebagai "pengaman".

Akibatnya, pasangan tersebut dibawa ke Rumah Sakit Hanoi Nephrology karena kelaminnya terluka parah, kata wakil direktur rumah sakit, Nguyen The Luong.

Kantung plastik yang digunakan berbahan dasar kasar dan tidak memiliki elastisitas serta pelumasan ini membuat pasangan muda menggaruk alat kelaminnya hingga berdarah, dilansir laman Touitrenews, Kamis (15/9/2016).

Salah satu di antara mereka bahkan menjalani pemeriksaan secara keseluruhan. Mereka kemudian diberi resep antibiotik dan disinfektan untuk cedera mereka. Menurut dokter, penggunaan kantong plastik atau produk rumah tangga yang sama sebagai alternatif kondom sangat tidak dianjurkan karena memang tidak dirancang untuk fungsi tersebut.

Kantung plastik tebal dapat menggores atau bahkan merobek bagian intim, sementara yang tipis hanya merusak.

Sebuah studi terbaru yang dilakukan di lebih dari 2.700 mahasiswa di Hanoi oleh Universitas Medis Hanoi dan Hanoi Medical College menemukan bahwa 16 persen di antara mereka telah melakukan hubungan seksual. Namun hanya sepertiga dari responden ini menggunakan kondom. Sementara empat lainnya mengaku malu membeli kondom.

Angka-angka mengejutkan mungkin disebabkan kurangnya pendidikan seks dan kontrasepsi. Topik yang dianggap masih sensitif, dan dihindari oleh banyak orangtua serta guru. Padahal itu telah menjadi kurikulum wajib sekolah di Vietnam.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya