Hari Ibu 2016: Intuisi Ibu Selamatkan sang Bayi dari Kanker

Menyambut Hari Ibu 2016, kisah ini membuktikan kalau intuisi seorang ibu tak boleh diremehkan.

oleh Nilam Suri diperbarui 21 Des 2016, 17:30 WIB
Diterbitkan 21 Des 2016, 17:30 WIB
Hari Ibu 2016: Intuisi Ibu
Menyambut Hari Ibu 2016, kisah ini membuktikan kalau intuisi seorang ibu tak boleh diremehkan.

Liputan6.com, Jakarta Menyambut Hari Ibu 2016, kisah ini membuktikan kalau intuisi seorang ibu tak boleh diremehkan. Seorang ibu asal Australia berhasil menyelamatkan nyawa bayinya, dengan memungkinkan putrinya tersebut terdiagnosis kanker sebelum terlambat.

Emily Dean baru saja melahirkan seorang putri yang diberi nama Penelope. Saat lahir, di bagian punggung Penelope ada memar yang semakin besar seiring waktu.

Khawatir dengan kondisi putrinya ini, Emily kemudian membawa bayinya ke dokter. Namun, dokter mengatakan, memar itu hanya disebabkan oleh konstipasi, kolik, atau refluks. Tak ada yang perlu dikhawatirkan.

Emily dan Bayi Penelope (Sumber: Thesinglemomdiary)

Namun, intuisi Emily mengatakan ada yang salah. Mengutip Daily Mail, Rabu (21/12/2016), Emily kemudian membawa bayinya ini menemui seorang perawat khusus bayi bulan Oktober lalu. Perawat itu kemudian merasakan kekhawatiran yang sama, dan menyuruh Emily membawa bayinya ke rumah sakit.

Dan intuisi Emily terbukti benar. Bayi Penelope didiagnosis terserang Rhabdomyosarcoma (RMS), tumor pada otot yang biasanya memang menyerang anak-anak.

RMS menyerang Penelope sejak masih di dalam kandungan, dan terus berkembang sampai ukurannya mencapai 15 cm. Untuk bisa sembuh dari RMS, tergantung tempat tumor itu berada, dan apakah sel kankernya sudah menyebar atau belum.

Tingkat kesembuhan masih tinggi

Karena RMS pada Penelope segera terdeteksi, tingkat kesembuhannya masih tinggi. Karena umurnya yang masih kecil, dokter tidak menyarankan Penelope yang masih berusia 4 bulan untuk diradiasi.

"Karena tumor Penelope sangat besar, perlu dilakukan operasi besar. Namun, spesialis lebih memilih untuk mengurangi ukurannya melalui kemoterapi," ujar Emily.

Bayi Penelope (Sumber: Thesinglemomdiary)

Untuk pengobatan dan perawatan Penelope saat dan setelah kemoterapi membutuhkan biaya yang besar. Namun Emily ingin memastikan putrinya itu mendapatkan perawatan yang terbaik.

"Sejauh ini, kami sudah melalui perjalanan yang berat, dan masih ada jalan panjang di depan kami," tambah Emily. "Aku bertekad untuk memberi putriku kesempatan terbaik untuk hidup seiring aku ingin dia memiliki pengalaman yang sama dengan bayi lain seumurnya."

Untuk seorang ibu tunggal seperti Emily, semua ini tentu tidaklah mudah. Untung baginya, seorang teman membuatkan akun GoFundMe, untuk membantu mengumpulkan uang bagi perawatan Penelope.

"P (Penelope) adalah hal terbaik yang pernah terjadi padaku, dia adalah cahaya di hidupku. AKu akan kehilangan arah jika kehilangannya," tulis Emily di laman GoFundMe-nya. Sejauh ini, Emily dan Penelope telah berhasil mengumpulkan bantuan sebesar 4500 ponsterling.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya