Sinar UV Terangkan Warna Rambut Tapi Gelapkan Kulit, Kok Berbeda?

Efek paparan sinar matahari terhadap rambut dan kulit berbeda antar satu sama lain. Cek alasannya disini.

oleh Adanti Pradita diperbarui 24 Feb 2017, 15:00 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2017, 15:00 WIB
Sinar UV
Efek paparan sinar matahari terhadap rambut dan kulit berbeda antar satu sama lain. Cek alasannya disini.

Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda bertanya-tanya kenapa warna rambut bisa menjadi terang namun warna kulit justru menjadi gelap ketika terkena paparan sinar matahari?

Paparan sinar ultraviolet matahari bisa merusak kulit dan juga rambut. Keduanya bergantung pada polimer berpigmen yang disebut melanin untuk perlindungan.

Melanin bertindak sebagai pelindung sel DNA manusia yang rapuh dari bahaya sinar ultraviolet. Namun melanin mengurang kadarnya seiring berjalannya waktu dan kehilangan pigmen warnanya lantaran terlalu lama atau terlalu sering terkena paparan sinar matahari.

Pada rambut, efeknya adalah warnanya menjadi lebih terang, umumnya menguning. Ini menandakan sel-sel rambut sudah mati dan hanya terdiri dari lipid, air, pigmen dan untaian protein struktural. Warnanya akan tetap terang sampai rambut baru tumbuh.

Sementara pada kulit, efeknya justru sebaliknya yaitu menggelapkan warnanya. Tidak seperti rambut yang langsung rapuh dan mati ketika terlalu lama terkena paparan sinar ultraviolet, sel-sel kulit jauh lebih kuat menghadapi ancaman dari sinar tersebut.

Ketika sinar matahari menyerang kulit, tubuh secara otomatis merilis hormon yang memproduksi sel melanin. Jadi bukannya langsung mati seperti sel rambut, ancaman sinar UV justru memicu produksi sel melanin yang mana bertindak sebagai pelindung.

Sel melanin kemudian menyebar ke bagian bawah selaput epidermis dan membuat warna kulit menjadi lebih gelap seiring dengan penyebaran ke lapisan bagian atasnya.

Demikian informasi yang dilansir dari laman Popular Science, Jumat (24/2/2017).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya