Cegah Kerusakan Sel Saraf Tepi dengan 3 Langkah Berikut

Neuropati adalah kerusakan sel saraf tepi yang terjadi di saraf sensorik, motorik, dan otonom. Begini mencegahnya.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 24 Mar 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2017, 06:00 WIB
Saraf Tepi
Neuropati adalah kerusakan sel saraf tepi yang terjadi di saraf sensorik, motorik, dan otonom. Begini mencegahnya.

Liputan6.com, Jakarta Kerusakan sel saraf tepi (neuropati) menjadi permasalahan utama yang harus diobati segera. Neuropati terjadi pada saraf sensorik (mengirimkan pesan berupa respons atau tanggapan ke saraf pusat), motorik (mengirimkan respons atau tanggapan ke otot atau kelenjar), dan otonom (saraf tak sadar).

Dalam beberapa kasus, neuropati juga dapat menyerang saraf campuran (saraf yang terdiri atas sensorik dan motorik). Anda dapat memerhatikan gejala neuropati yang terjadi berupa kesemutan, kram, otot terasa kaku, kulit kering, dan mati rasa pada bagian tubuh tertentu.

Bagi sebagian orang mungkin tidak menyadari kalau gejala yang diderita, seperti kesemutan dan kram termasuk neurotopi.

Konsultan Neurologis dari Departemen Neurologi FKUI/RSCM dr Manfaluthy Hakim, SpS(K) memaparkan, cara mengobati yang tepat bila gejala neuropati muncul.

1. Hindari gerakan yang menyebabkan gejala neuropati muncul

Kesemutan dan kram bisa dihindari. Perhatikan berapa menit gejala tersebut muncul. Misal, jika Anda bekerja dengan gadget (ponsel, laptop) sepanjang hari, kemudian kesemutan muncul tiap 10 menit berarti sebelum 10 menit, Anda harus berhenti sejenak memegang gadget.

"Anda bisa saja tiap 5 menit sekali berhenti memainkan ponsel sebelum kesemutan muncul. Renggangkan tangan dan lengan agar santai. Cara ini efektif menghindari terjadinya kesemutan lagi. Jadi, kesemutan yang diderita makin lama akan makin berkurang," jelas dr Manfaluthy dalam acara Bergerak Bersama #LawanNeuropati di Hotel Borobudur, Jakarta pada Kamis (23/3/2017).

2. Konsumsi vitamin neurotropik

Vitamin neurotropik adalah vitamin yang sangat diperlukan untuk menjaga sistem saraf agar bekerja dengan baik. Vitamin ini berupa vitamin B1, B6, dan B12.

"Vitamin neurotropik berperan menjaga fungsi saraf, meregenerasi saraf, dan memberikan energi pada saraf untuk menjalankan fungsinya masing-masing. Ketika gejala neurotropik muncul dan orang yang bersangkutan minum vitamin neurotropik. Maka, vitamin neurotropik akan menormalkan dan memperbaiki fungsi saraf," lanjut dr Manfaluthy.

3. Konsumsi makanan bergizi seimbang

Pola makan dengan gizi seimbang harus diperhatikan. Anda bisa meningkatkan gizi dengan makan kacang-kacangan, sayuran, dan daging merah. Ketiga jenis makanan ini kaya dengan vitamin B, yang akan meningkatkan fungsi saraf.

"Jika Anda termasuk orang yang aktif bekerja dan beraktivitas, perbanyak makanan yang mengandung vitamin B. Selain itu, hindari minum alkohol karena akan menggangu pencernaan," kata dr Manfaluthy menekankan

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya