Hati-Hati, Minuman Energi Bisa Ganggu Peredaran Darah dan Jantung

Sebuah studi mengungkap bahwa minuman energi berkaitan dengan perubahan tekanan darah dan fungsi jantung.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 06 Mei 2017, 16:00 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2017, 16:00 WIB
Minuman berenergi (Foto: uhhospitals.org)
Minuman berenergi (Foto: uhhospitals.org)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah studi mengungkap bagaimana minuman energi berkaitan dengan perubahan tekanan darah dan fungsi jantung.

Dikutip dari Japan Today, Sabtu (6/5/2017), kafein dalam dosis aman hanya 400 mg (setara lima cangkir kopi), menurut Food and Drug Administration (FDA).

Namun, dalam hasil temuan yang dimuat dalam Journal of the American Heart Association, ada bahan lain yang ditemukan dalam minuman energi.

"Selain 320 mg kafein (setara empat cangkir kopi), minuman energi mengandung 4 ons gula, vitamin B, dan campuran taurin serta bahan lainnya," kata peneliti.

Untuk melihat efek yang terjadi antara minuman energi dan kafein, peneliti membandingkan perubahan fisik pada sekelompok 18 pria dan wanita sehat usai minum minuman energi yang tersedia secara komersial.

Hasilnya, melalui tes elektrokardiogram (sering disebut EKG atau EKG), tekanan darah peserta studi meningkat hampir 5 poin setelah minum minuman energi. Tekanan darah juga tetap tinggi selama enam jam kemudian.

Perubahan ini mungkin tidak mengkhawatirkan bagi individu sehat. Namun, pasien dengan kondisi jantung tertentu perlu berhati-hati dalam mengonsumsi minuman energi.

Studi yang lebih besar diperlukan untuk mengevaluasi keamanan bahan-bahan nonkafein yang terkandung dalam minuman energi.

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya