Liputan6.com, Jakarta Hampir semua orang mengupil. Bahkan, tak jarang ada orang yang tak kuasa menahan keinginannya mengupil di muka umum.
Mengupil, atau tindakan berusaha mencongkel, mengorek, dan mengeluarkan kotoran (upil) dari dalam hidung memang dianggap sebagai sesuatu yang menjijikkan. Namun, seberapa buruk atau berbahayakah mengupil sebenarnya bagi kesehatan?
Baca Juga
Mengutip BBC, Selasa (16/5/2017), istilah medis untuk kegiatan mengorek hidung adalah "rhinotillexomania."
Advertisement
Studi ilmiah sistematik pertama tentang fenomena ini baru dilakukan pada tahun 1995 oleh sepasang peneliti AS bernama Thompson dan Jefferson. Mereka mengirimkan survei lewat pos kepada 1.000 orang warga di Dane County, Wisconsin.
Dari 254 orang yang menjawab, 91 persen responden mengaku mereka mengupil, dan hanya 1,2 persen yang mau mengakui mereka mengorek hidungnya setidaknya sekali dalam satu jam.
Dua orang mengaku bahwa kebiasaan mengupil yang mereka lakukan mengganggu kegiatan sehari-hari. Dan, dua orang lainnya mengatakan, kebiasaan ngupil menciptakan luka di nasal septum (jaringan tipis yang memisahkan lubang hidung kanan dan kiri).
Lima tahun kemudian, dua orang doktor dari India, Chittaranjan Andarade dan BS Srihari, memutuskan untuk melakukan penelitian lebih dalam tentang kebiasaan mengupil. Menurut mereka, kebanyakan kebiasaan dimulai dari usia muda. Jadi mereka memutuskan untuk melakukan penelitian pada populasi.
Dua orang doktor ini menyurvei anak-anak dari berbagai kelas sosial di Bangalore, India. Dari 200 remaja yang mereka survei, hampir semuanya mengaku pernah mengupil, dengan rata-rata empat kalli sehari. Walau tidak ada perbedaan berdasarkan kelas sosial, ditemukan perbedaan mengupil antargender.
Anak laki-laki lebih mungkin melakukan kebiasaan ini, sedangkan anak perempuan cenderung menganggap mengupil adalah kebiasaan buruk.Â
Dilakukan oleh hampir semua orang, sebenarnya apa alasan kita mengupil?
Belum ada temuan konkret kenapa manusia mengupil. Namun para peneliti berargumen, manusia mengupil karena hal ini memberikan kepuasaan dan di saat yang sama, hal ini mudah dilakukan.
Belum lagi, setiap kali ada dorongan untuk membersihkan hidung, jari selalu siap sedir menjadi "alat" yang selalu bisa digunakan untuk mengupil. Berbeda dengan sekotak tisu yang harus dicari dan diambil terlebih dahulu.