Liputan6.com, Jakarta - Pernah merasakan perih dan panas di dada setelah makan? Anda mungkin mengalami asam lambung. Kondisi ini terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan ketidaknyamanan bahkan rasa sakit.
Untuk mengendalikannya, penting untuk mengetahui dan menghindari makanan serta minuman yang dapat memicu gejala ini. Berikut beberapa jenis makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari penderita asam lambung.
Baca Juga
Banyak faktor yang dapat memicu naiknya asam lambung, termasuk pola makan yang tidak sehat. Konsumsi makanan berlemak tinggi, makanan pedas, dan minuman berkafein dapat memperburuk kondisi ini. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan pilihan makanan dan minuman agar gejala asam lambung tidak kambuh.
Advertisement
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan porsi makan. Makan dalam porsi kecil dan sering dapat membantu mencegah asam lambung naik. Jangan langsung berbaring setelah makan, dan usahakan untuk selalu menjaga berat badan ideal. Jika gejala asam lambung tetap berlanjut atau memburuk, segera konsultasikan dengan dokter atau ahli gastroenterologi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Makanan yang Harus Dihindari Penderita Asam Lambung
Beberapa jenis makanan diketahui dapat memicu atau memperburuk gejala asam lambung. Makanan-makanan ini umumnya tinggi lemak, pedas, asam, atau sulit dicerna. Berikut daftarnya:
- Makanan berlemak: Gorengan, keju, jeroan, daging olahan, daging merah berlemak tinggi (seperti sirloin dan iga), dan makanan cepat saji. Lemak tinggi memperlambat pengosongan lambung dan meningkatkan refluks asam.
- Makanan pedas: Seblak, ayam geprek, dan makanan pedas lainnya. Makanan pedas merangsang produksi asam lambung dan mengiritasi kerongkongan.
- Makanan asam: Asinan (buah atau sayur), buah jeruk (jeruk bali, lemon, limau), nanas, tomat dan produk olahan tomat. Asam dalam makanan ini langsung mengiritasi kerongkongan.
- Makanan penghasil gas: Kol, ubi, kembang kol, kacang-kacangan, dan seledri. Gas yang dihasilkan memperburuk kembung dan begah.
- Makanan sulit dicerna: Opor ayam, lontong sayur. Makanan ini memperlambat pengosongan lambung dan meningkatkan refluks asam.
Selain makanan di atas, beberapa jenis makanan lain juga perlu diperhatikan, seperti makanan yang mengandung banyak santan dan makanan yang terlalu manis.
Advertisement
Minuman yang Harus Dihindari Penderita Asam Lambung
Tidak hanya makanan, beberapa minuman juga dapat memicu asam lambung. Hindari minuman berikut:
- Minuman berkafein: Kopi dan teh. Kafein merelaksasi sfingter esofagus bawah (LES), sehingga asam lambung mudah naik ke kerongkongan.
- Minuman berkarbonasi: Soda dan minuman bersoda lainnya. Karbonasi meningkatkan tekanan dalam perut dan mendorong asam lambung naik.
- Alkohol: Alkohol mengiritasi lapisan lambung dan memperburuk refluks asam.
- Jus buah asam: Jus jeruk atau lemon. Sama seperti buahnya, jus buah asam langsung mengiritasi kerongkongan.
Ingat, setiap individu bereaksi berbeda terhadap makanan. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk rencana diet yang sesuai kebutuhan Anda. Mereka dapat membantu mengidentifikasi makanan pemicu spesifik dan mengembangkan strategi manajemen yang efektif.Â
Meskipun daftar di atas cukup komprehensif, penting untuk diingat bahwa reaksi setiap orang terhadap makanan berbeda-beda. Beberapa orang mungkin toleran terhadap beberapa makanan dalam daftar ini dalam jumlah kecil, sementara yang lain mungkin mengalami gejala parah bahkan dengan sedikit saja. Oleh karena itu, penting untuk selalu memperhatikan reaksi tubuh Anda terhadap berbagai jenis makanan dan minuman.
Selain menghindari makanan dan minuman pemicu, penting juga untuk menerapkan gaya hidup sehat. Cukupi kebutuhan cairan dengan minum air putih yang cukup, istirahat yang cukup, dan kelola stres dengan baik. Dengan kombinasi pola makan sehat dan gaya hidup sehat, Anda dapat mengelola asam lambung dan meningkatkan kualitas hidup.
Â
Disclaimer: Artikel ini dibuat menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI).
