Liputan6.com, Jakarta Tak ada larangan bagi ibu hamil dan menyusui untuk berpuasa di bulan Ramadan. Namun dalam kondisi tertentu, keduanya perlu berhati-hati pada setiap gejala penyakit yang muncul tiba-tiba.
Seperti disampaikan Dokter Spesialis Gizi Klinis dari Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro, Diana F Suganda MKes, ibu hamil dan menyusui harus memprioritaskan kondisi janin dan bayinya. Sebab hal ini akan mempengaruhi berat janin atau pertumbuhan bayi.
"Khususnya pada trimester pertama kehamilan, wanita hamil dengan diabetes gestasional, kehamilan ganda, anemia, perlu menjadi perhatian khusus," katanya pada wartawan beberapa waktu lalu, ditulis Rabu (31/5/2017).
Advertisement
Selain itu, kata dia, jika ibu hamil dan menyusui mengalami mual, muntah, mata berkunang-kunang dan jantung berdebar, sebaiknya segera batalkan puasa.
Diana mengatakan, ASI adalah hak bayi mendapatkan nutrisi. Maka itu, selama enam bulan pertama, ASI tetap harus diberikan secara ekslusif.
"Ada cara sebenarnya agar ibu menyusui tetap bisa puasa, yaitu dengan memompa ASI dan menyimpannya pada malam hari. Namun hal ini sangat berisiko bila produksi ASI sedikit," ujarnya.
Diana menambahkan, ibu hamil dan menyusui sebaiknya berkonsultasi ke dokter sebelum memutuskan berpuasa.