Liputan6.com, New Orleans, Amerika Serikat Seorang balita mampu bertahan hidup dari cedera otak yang dideritanya. Eden Carlson, yang berusia 2 tahun mengalami cedera otak akibat nyaris tenggelam. Peristiwa ini terjadi pada bulan Februari 2016. Ia berada di dalam air selama 15 menit.
Â
Baca Juga
Advertisement
Namun, para dokter berupaya membuatnya kembali pulih. Dokter menggunakan serangkaian perawatan oksigen, seperti terapi oksigen hiperbarik untuk mengembalikan kerusakan otak.
Untuk menghidupkan kembali otaknya, dokter memberikan Carlson tingkat oksigen bertekanan lebih tinggi daripada tekanan atmosfer.
Cara ini meningkatkan jumlah oksigen dalam darah dan memperbaiki jaringan yang rusak, kata spesialis hiperbarik, Paul Harch dari LSU Health New Orleans, Amerika Serikat, ditulis dari New York Daily News, Kamis (20/7/2017).
Pada hari nyaris tenggelamnya, sang ibu menariknya keluar dari dalam air dan melakukan CPR (pemberian pernapasan buatan). Carlson dilarikan ke rumah sakit Fayetteville, Arkansas. Otaknya dapat kembali hidup tapi oksigen yang mengalir ke otak sangat kurang.
Akibat kurang oksigen ini menyebabkan cedera otak yang kronis. Ia tidak dapat berbicara, berjalan, atau merespons isyarat verbal. *
Upaya penyembuhan
Carlson sempat menjalani perawatan oksigen selama 45 menit selama dua kali per hari. Ini membantu membangun kembali gerakan lengan dan tangan. Di rumah sakit New Orleans, Carlson baru menjalani terapi oksigen hiperbarik.
Hanya dalam 10 kali sesi terapi, Carlson bisa berjalan dan berbicara lebih baik. Ia semakin membaik.
Para dokter tidak dapat menjelaskan secara pasti, bagaimana perawatan oksigen membantu otaknya kembali pulih.
Tapi perawatan tersebut membantu mengurangi pembengkakan dan mendorong sel-sel otak untuk bertahan hidup. *
Advertisement