Liputan6.com, Jakarta - Seorang wisatawan di Pantai Pangandaran, Jawa Barat, sempat adu mulut saat dilarang oleh penjaga pantai ketika akan berenang di zona berbahaya yang terlarang. Ia tetap ngotot berenang, meski telah diperingatkan bahwa tempat yang hendak ditujunya sangat rawan dan bisa membuat orang terseret arus.
Dari sebuah video yang viral diunggah sang penjaga pantai di akun TikTok @bangzacx717 pada 8 April 2025, tampak keduanya saling adu argumen. Di rekaman, percakapan mereka tak terlalu terdengar karena suara deburan ombak yang sangat kencang.
Baca Juga
"Siapa yang bertanggung jawab? Saya juga yang bertanggung jawab!" seru si penjaga pantai dengan nada emosi.
Advertisement
"Ya udah tak bisa diatur dah," katanya sambil meninggalkan wisatawan tersebut.
"Kami selaku petugas pantai sudah merasa lelah mengimbau para wisatawan yang sedang bermain di air, cik atuh sekalieun mere himbauan mah ulh kalah ngelawan ulah bandel, lamun nyorang pas Dina apes, terus kebawa arus, anger kita kita keneh anu nulungan lain keluargana. Ulah sok kalah mancing emosi penjaga pantai," tulisnya dalam bahasa Sunda.
Meski peringatannya tak digubris, tim penjaga pantai tetap mengawasi dari kejauhan. Sebab, di unggahan lainnya, penjaga pantai tersebut mengungkap situasi beberapa jam setelah peringatan tersebut.
Di antara ombak pantai yang bergulung-gulung, dua orang wisatawan tampak terbawa arus laut. Terdengar suara peluit yang menandakan korban butuh diselamatkan. "Melaporkan Pos 4, tiga orang. Dua cok, sedang diselamatkan," suara tim penjaga pantai.
2 Korban Tenggelam di Pantai Pangandaran
Beberapa hari sebelumnya, tragedi melanda salah satu destinasi wisata terpopuler di Indonesia, Pantai Pangandaran, ketika dua wisatawan muda dilaporkan tenggelam dalam dua hari berturut-turut. Hingga berita ini diturunkan, Tim SAR Gabungan yang terdiri dari berbagai unsur penyelamat lokal masih berupaya menemukan kedua korban, Suhendar (19) dan Dede Sulaiman (15).
Mengutip dari rilis Basarnas Jabar, Tim SAR Gabungan menemukan dua wisatawan korban terseret arus di Pantai Pangandaran, Jawa Barat, dalam kondisi meninggal dunia. Korban pertama Suhendar (19) ditemukan Tim SAR Gabungan pada Kamis, 3 April 2025, dan Dede Sulaiman (15) ditemukan Jumat, 4 April 2025.
"Dengan telah ditemukannya korban, operasi SAR dinyatakan ditutup dan selesai. Seluruh unsur SAR kembali ke satuannya masing masing," keterangan rilis tersebut.
Mengenai kronologi pencarian, jenazah pertama ditemukan nelayan sekitar dua kilometer dari lokasi kejadian. Komandan Tim Rescue Pos SAR Pangandaran, Edwin Purnama, menyebut Tim SAR Gabungan langsung menuju lokasi penemuan dan melaksanakan evakuasi ketika mendapat informasi tersebut.
Advertisement
Kronologi Kejadian
Dari informasi yang diterima Kantor SAR Bandung, insiden pertama terjadi pada Selasa, 1 April 2025, sekitar pukul 14.40 WIB. Suhendar dilaporkan tenggelam di depan Hotel Sandaan, tepatnya di Pos 4 Pantai Barat. Keesokan harinya, Dede mengalami nasib serupa di sekitar Pos 5.
Dede dilaporkan sedang berenang bersama lima temannya ketika mereka terseret ombak yang kuat pukul 07.00 WIB. Dalam pencarian korban kedua, tim sempat dibagi dari jadi dua Search and Rescue Unit (SRU).
SRU 1 menyisir perairan dengan waverunner Basarnas, jetski Satpolairud Polres Pangandaran, dan perahu jukung SAR Barakuda sejauh tiga km dari lokasi kejadian awal. Kemudian, tim SRU 2 sempat melakukan upaya penyisiran di pesisir pantai menggunakan mobil Satpolairud Polres Pangandaran dengan radius tiga kilometer ke arah beach strip Susi Air.
Edwin mengungkap, operasi pencarian sempat dihentikan sementara pada Kamis, 3 April 2025, pukul 17.00 WIB dan dilanjutkan Jumat, 4 April 2025, hingga korban ditemukan. "Pertimbangan teknis di lapangan memaksa kami menghentikan sementara pencarian," ungkapnya.
Kejadian Serupa
Tim SAR Gabungan yang terlibat dalam operasi ini terdiri dari Pos SAR Pangandaran, Polairud Pangandaran, Balawista Pangandaran, SAR Barakuda, dan Tagana Kabupaten Pangandaran. Upaya pencarian dilakukan dengan menyisir area sekitar tempat kejadian menggunakan perahu karet dan alat penyelaman.
Kejadian wisatawan tenggelam di Pangandaran bukan baru pertama kali terjadi. Pada musim liburan tahun baru, dikutip dari kanal Regional Liputan6.com, Jumat 3 Januari 2025, seorang remaja bernama Sevina Azahra (14), diselamatkan Aipda Anumerta Anditya Munartono (35) di Pantai Pangandaran.
Selvina, yang merupakan korban tenggelam di Pantai Pangandaran, sempat menceritakan kronologi hingga ia bisa terseret arus. "Pelan-pelan terseretnya, tahu-tahu pas nginjek sudah nggak ada," akunya.
Dalam kondisi lemas dan panik, Sevina tak mampu berbuat apa-apa hingga diselamatkan Aipda Anditya Munartono. Sayangnya, dedikasi Aipda Anditya menyelamatkan Sevina harus berakhir tragis. Ia meninggal saat berjuang membawa Sevina kembali ke pantai.
Advertisement
