Liputan6.com, Jakarta Saat masih membela klub Santos di Brasil, Neymar remaja makan sesuka hati tanpa memperhatikan nutrisi. Malahan saat belum berusia 15 tahun makanan kesukaannya adalah junk food.
"Neymar mengonsumsi banyak jenis makanan junk food. Salah satunya burger. Dia makan semuanya. Dia juga minum soda," kata pelatih Neymar saat itu, Lima.
Baca Juga
Advertisement
Lima melihat potensi besar Neymar akhirnya mengedukasi tentang asupan makanan seorang atlet yang tidak bisa sembarangan. Terlebih, badan Neymar saat itu amatlah kurus.
"Dulu dia amat kurus sehingga kami harus mengubah nutrisinya. Dokter dan ahli nutrisi pun membantu membuatkan menu makan. Tidak lagi ada junk food," kata Lima mengutip Daily Mail, Sabtu (5/8/2017).
(Baca: Mengintip Diet Hyper-Caloric ala Neymar Jr )
Asupan nutrisi dan bentuk tubuh memang berkaitan erat. Banyak pakar mengatakan untuk mengubah tubuh kurus menjadi berotot tidak hanya dari olahraga tapi juga asupan makanan.
"Untuk mendapatkan massa otot tanpa lemak, asupan makanan 4-6 kali serta camilan bergizi tinggi," kata ahli nutrisi olahraga, Chloe McLeod kepada HuffPost Australia dikutip Jumat (4/8/2017).
Asupan makanan tersebut diantaranya mengandung protein tanpa lemak, karbohidrat kompleks, perbanyak buah dan sayuran serta lemak baik. Tidak disarankan mengonsumsi gula tambahan serta junk food seperti disarankan McLeod.
"Jika makan secara sembarangan, jarang berlatih, ini malah menghasilkan lemak tubuh," kata McLeod lagi.
Satu dekade berlalu, tubuh Neymar tak lagi sekurus dulu. Badannya sudah lebih berisi dengan performa di lapangan hijau yang memukau. Bahkan, pesepakbola kelahiran 5 Februari 1992 ini membuat klub Prancis, PSG, rela merogeh kocek 220 juta Euro untuk mendapatkannya.
Saksikan juga video menarik berikut: