Liputan6.com, Jakarta Biasanya, kita selalu mengasosiasikan mencuci dengan kebersihan. Manusia terbiasa mencuci nyaris segalanya. Mulai dari pakaian, kain, mobil, bahkan dirinya sendiri.
Berdasarkan pemikiran ini, wajar jika kemudian banyak orang selalu mencuci bahan-bahan makanan, termasuk daging. Sayangnya, mencuci daging (baik daging sapi, kambing domba, dan unggas) tidaklah disarankan.
Baca Juga
Bakteri yang ada di daging mentah ini bisa menyebar ke makanan lain, peralatan masak, peralatan makan, dan pemukaan dapur. Hal ini biasa disebut kontaminasi silang.
Advertisement
Melansir laman Pemeriksaan Keamanan Amerika Serikat (USDA FSIS), Senin (21/8/2017), banyak konsumen berpikir, dengan mencuci daging, mereka melenyapkan bakteri. Namun, kebanyakan bakteri pada daging menempel sangat erat sehingga tidak bisa dilepaskan, tidak peduli bagaimana dan seberapa sering Anda mencucinya.
Namun, ada juga tipe bakteri yang sangat mudah dibasuh tapi kemudian akan menempel pada permukaan dapur. Jika bakteri yang sudah berpindah tadi tidak dibersihkan, area yang terkontaminasi itu bisa jadi penyebab penyakit akibat bakteri udara.
Sama seperti daging mentah, telur juga tidak perlu dicuci sebelum disampan. Telur memiliki lapisan khusus yang akan melindunginya dari bakteri. Mencucinya akan menghilangkan lapisan khusus tadi.
Cara menghilangkan bakteri
Memasak makanan pada suhu yang tepat bisa membunuh bakteri, jadi Anda tidak perlu mencucinya lagi.
Mencuci tangan setelah menangani daging mentah wajib dilakukan. Apa pun yang Anda sentuh setelah memegang daging (tanpa cuci tangan) bisa terkontaminasi.
Cuci tangan menggunakan air hangat, dan sabuni selama 20 detik, sebelum dan sesudah menangani makanan, dari kamar mandi, mengganti popok, merawat orang sakit, membersihkan ingus, bersin dan batuk, serta mengurus binatang peliharaan.
Untuk mencegah kontaminasi silang, penting untuk selalu membersihkan permukaan dapur yang bersentuhan dengan daging mentah. Bersihkan permukaan dapur menggunakan sabun.
Advertisement