Lewatkan Sarapan? Awas Kena Penyakit Jantung

Kali ini orang yang biasa tidak sarapan terkait dengan risiko kena penyakit jantung yang lebih besar.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 20 Okt 2017, 08:00 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2017, 08:00 WIB
Ilustrasi Makan
Tak ingin makan karena takut gemuk? Hindari dengan 4 cara ini

Liputan6.com, Jakarta Bagi Anda yang menganggap sarapan itu tidak penting, coba pertimbangkan kembali. Studi kembali membuktikan efek buruk dari tidak sarapan.

Kali ini orang yang biasa tidak sarapan terkait dengan risiko kena penyakit jantung yang lebih besar. Tepatnya, orang-orang yang biasa sarapan, cenderung tidak memiliki plak di arteri jantung. Terlebih bagi yang menu sarapannya sehat.

Namun tidak serta merta orang yang tidak sarapan berarti ada plak di arterinya. "Kalau tidak sarapan, bukan berarti langsung ada plak. Bukan begitu," kata peneliti senior Tufts University's Friedman School of Nutrition Science and Policy Amerika Serikat, Jose Penalvo.

Ada beberapa alasan, kata Penalvo, keterkaitan antara orang yang tidak sarapan dengan meningkatnya risiko plak di areteri jantung. Salah satu alasan karena ebagian besar orang yang melewatkan sarapan biasanya memiliki kebiasaan makan yang buruk. Seperti cenderung makan banyak dan tidak memilih makanan bergizi.

Sekitar 75 persen orang yang melewatkan sarapan memiliki penumpukan plak di arteri jantung. Sementara yang biasa sarapan sekitar 57 persen yang mengalami penumpukan arteri.

"Studi ini menunjukkan orang-orang yang biasa sarapan cenderung punya kebiasaan sehat dalam hidup. Seperti banyak makan buah dan sayur dan cenderung memilih ikan dan daging rendah lemak," kata peneliti mengutip laman WebMD, Jumat (19/10/2017).

Lalu, orang yang biasa sarapan juga jauh dari obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi. 

 

Sarapan dengan menu makanan yang itu-itu saja sepertinya membosankan untuk itu cobalah lakuakan ini pada menu sarapan Anda.

Ahli nutrisi yang tidak terlibat dalam studi ini Kim Larson pun mengatakan hasil studi di atas penting. Karena banyak orang dewasa, sekitar 30 persen, orang Amerika melewatkan sarapan.

"Pada beberapa orang ada juga yang tidak sarapan demi kurus. Padahal itu salah. Bila tidak sarapan, keinginan makan di siang hari malah lebih besar sehingga asupan kalori lebih banyak dibandingkan yang sarapan," tekan Larson.

Bahkan, kata Larson, sarapan dengan bagel dan minum kopi lebih baik daripada tidak sama sekali. Akan lebih baik jika sarapan bergizi yang terdiri dari protein, karbohidrat, lemak sehat serta vitamin dan mineral. Misalnya makan oatmeal + kacang + buah atau roti gandum + mentega kacang + buah.

Demi kesehatan Anda, jangan lupa sarapan ya. 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya