Hobi Melamun Tanda Anda Punya Bakat Istimewa

Tidak sedikit orang yang menyepelekan kegiatan melamun. Padahal, menurut penelitian, melamun mempunyai arti lain yang cukup mengejutkan.

oleh Lilin Rosa Santi diperbarui 26 Okt 2017, 17:30 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2017, 17:30 WIB
Ternyata, 'Melamun' Bisa Membuat Memori Lebih Baik
(foto: NY Mag)

Liputan6.com, Jakarta Tidak sedikit orang yang menyepelekan kegiatan melamun. Melamun bahkan bisa dibilang menjadi kegiatan terlarang, terutama bagi anak-anak yang masih sekolah atau pekerja di kantor.

Padahal, menurut hasil penelitian yang ditulis oleh laman Livescience, melamun mempunyai arti lain yang cukup mengejutkan. Orang yang senang melamun dikatakan justru lebih pandai dan kreatif dibanding orang lain. Melamun dikatakan terkait dengan kemampuan dalam mengembangkan kemampuan kognitif otak.

Beberapa fakta menunjukkan banyak orang yang memiliki kemampuan otak di atas rata-rata dan banyak profesor sering melamun dan seakan sibuk dengan pikirannya sendiri. Bila orang normal memerlukan waktu lebih lama untuk mempelajari sesuatu, orang yang sering tertangkap melamun hanya memerlukan waktu yang lebih singkat dalam mempelajari sesuatu - dan kemudian melanjutkan melamun kembali.

Penelitian ini melibatkan 100 partisipan yang diberi tugas untuk fokus pada satu hal tertentu dan mempelajarinya dalam waktu tertentu saat mereka berada dalam mesin MRI. Tes ini memperlihatkan bahwa beberapa bagian otak bekerja pada saat orang melamun. Tak hanya itu, tes tersebut juga membandingkan tingkat intelektual dan kreativitas dengan banyaknya waktu yang dihabiskan untuk melamun.

Hasilnya, orang yang sering melamun mempunyai nilai intelektual dan kreativitas lebih tinggi. Sistem otak yang diukur pada mesin MRI juga menunjukkan orang yang melamun memiliki sistem otak yang lebih efisien. Sistem otak yang efisien menunjukkan kapasitas otak, di mana otak akan kemudian melamun saat merasa telah melakukan tugas yang dianggapnya mudah.

Penelitian mengenai kegiatan melamun ini masih terus berlanjut. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkap lebih banyak data apakah kegiatan melamun benar-benar dianjurkan atau justru berakibat buruk. 

 

Saksikan juga video berikut:  

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya