Sering Terpapar Ponsel Berbahaya untuk Anak

Psikolog Tika Bisono menantang para peserta acara Ngobrol Asyik "Perempuan, Budaya dan Sosial Media" untuk mematikan telepon genggam

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Nov 2017, 07:30 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2017, 07:30 WIB
[Bintang] Tika Bisono
Tika Bisono (via youtube.com)

Liputan6.com, Jakarta Psikolog Tika Bisono menantang para peserta acara Ngobrol Asyik "Perempuan, Budaya dan Sosial Media" untuk mematikan ponsel dan memasukannya di dalam tas, Rabu (1/11/2017).

"Coba handphone-nya di-silent dan masukan ke dalam tas. Coba jangan lihat gadget selama saya bicara. Coba kali ini dan dengarkan saya," ujar Tika di Gedung Mandala Wanabakti, disambut tawa para peserta.

Tika memaparkan mengenai kebiasaan masayarakat yang tidak bisa lepas dari telepon genggam. Hal ini sangat mengganggu berbagai kegiatan, dan juga berpengaruh pada kesehatan.

"Ini mengganggu sekali. Pasti kalau tidur, handphone-nya di kasur. Bangun juga langsung handphone," kata Tika.

Kebiasaan orangtua yang tergantung pada ponsel bisa berpengaruh pada anak. Orangtua dengan pola asuh yang salah dalam hal teknologi bisa menyebabkan gangguan mental bagi anak.

"Saya engga pernah kasihan dengan anak yang ketergantungan gadget. Emaknya aja engga kasian sama anaknya, saya harus kasihan? Orangtua adalah yang paling bersalah," ujar Tika.

Perlu kontrol dari orangtua terhadap anak dalam penggunaan teknologi. Pembatasan penggunaan teknologi juga penting agar anak tidak terjadi ketergantungan.

"Tempatkan gadget ke tempat publik. Jangan atau larang di dalam kamar. Terlalu sering terpapar gadget sangat berbahaya bagi anak," tambah Tika.

Tika mengimbau masyarakat agar kembali ke kehidupan nyata, tidak terjebak dalam dunia virtual.

"Ibu-ibu di hape-nya pasti penuh foto, di-posting ke banyak media sosial. Ini hanya teknologi bu, mari kembali ke nilai-nilai kehidupan nyata kita," tutur Tika.

Acara Ngobrol Asyik "Perempuan, Budaya dan Sosial Media" diadakan oleh Galang Kemajuan Ladies untuk mengedukasi peserta agar bijak dalam menggunakan media sosial. Serta mendorong penggunaan media sosial secara positif. 

(Andri Setiawan)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya