Dengan Diet CICO, Tak Perlu Ragu Lagi Makan Banyak

Melalui diet CICO, seseorang tak merasa sedang diet ketat. Anda masih bisa menyantap makanan favorit, meski dalam jumlah terbatas.

oleh Doddy Irawan diperbarui 04 Jan 2018, 07:30 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2018, 07:30 WIB
Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Bukan hanya cinta lama yang bisa bersemi kembali, cara diet yang lama pun bisa kembali populer seiring perkembangan zaman. Salah satu metode penurunan berat badan yang lagi ramai dibicarakan adalah diet CICO. Pernahkah Anda mendengar istilah ini ?

CICO merupakan akronim dari 'Calories In, Calories Out'. Bagaimana diet ini bekerja maksimal dalam merampingkan tubuh? 

Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dalam tulisannya di laman Klikdokter, dilansir Rabu (3/1/2017), metode diet CICO ini untuk menjaga agar kalori yang masuk ke dalam tubuh tidak lebih besar daripada kalori yang terpakai selama tubuh bergerak. Artinya, tubuh selalu berada dalam kondisi keseimbangan energi negatif (negative energy balance).

Melalui diet CICO, seseorang tidak merasa sedang melakukan diet ketat. Ia masih bisa menyantap makanan favoritnya, meski dalam jumlah terbatas. Selama masih sesuai dengan batasan kalori yang dikeluarkan, Anda tidak perlu ragu untuk mengonsumsi jenis makanan lainnya. Tak heran banyak pelaku diet ini menuai hasil cukup memuaskan, yaitu penurunan berat badan secara signifikan.

 

Simak juga video menarik berikut :

 

Apa kelemahan dari diet CICO?

Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Di balik manfaat hebat, tentu saja tersimpan kekurangan. Dokter Sepriani menjelaskan metode diet ini terkesan hanya memusatkan perhatian pada jumlah kalori yang masuk dan keluar dari tubuh. Nyatanya, proses metabolisme tubuh tidak sesederhana itu.

"Setiap makanan yang masuk akan menjalani metabolisme yang kompleks dan melibatkan berbagai enzim dan hormon. Jika hanya fokus pada jumlah kalori, Anda akan rentan kekurangan berbagai nutrisi penting lainnya."

Ia lalu memaparkan lebih gamblang agar pelaku diet CICO tidak terjebak pada diet semu.

"Sebagai contoh, Anda mengonsumsi total 1.500 kkal per hari yang diperoleh dari konsumsi kue manis atau cokelat saja. Kemudian Anda melakukan aktivitas fisik dan menghabiskan kalori sebanyak 1,500 kkal. Secara perhitungan, mungkin tampak sudah berhasil dan seimbang antara kalori yang masuk dan keluar. Namun, jenis zat gizi yang masuk dalam tubuh bisa saja tidak lengkap. Anda hanya mengonsumsi karbohidrat saja, sementara untuk kebutuhan protein, lemak, vitamin, dan mineral belum terpenuhi."

Terjawab sudah, banyak orang yang berhasil menurunkan berat badan dengan metode diet ini sering kali mengalami kekurangan nutrisi. Oleh karena itu, sebelum menjalani metode diet CICO atau diet lainnya, sebaiknya Anda mempertimbangkan baik-baik kelebihan dan kekurangannya. Kalau Anda masih ragu, alangkah bijaknya konsultasikan dengan dokter ahli gizi untuk mendapatkan metode diet terbaik.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya