Tujuh Puluh Lima Persen Korban KLB di Asmat Sudah Pulang Ke Rumah

Kondisi Asmat pasca KLB campak dan gizi buruk berangsur-angsur membaik. Sebanyak 75% korban yang dirawat di rumah sakit, sudah dipulangkan.

oleh Aretyo Jevon Perdana diperbarui 06 Feb 2018, 07:30 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2018, 07:30 WIB
Asmat,Campak
Pembagian makanan dan susu kepada warga oleh Tim Tanggap Darurat Keuskupan Agats di Amborep ( Foto: John Ohoiwirin)

Liputan6.com, Jakarta Uskup Agats-Asmat, Mgr. Aloysius Murwito, OFM, mengatakan kondisi Asmat pasca kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk berangsur-angsur pulih. Orang nomor satu di Keuskupan Agats-Asmat, Papua tersebut mengungkapkan sebanyak tujuh puluh lima persen korban KLB campak dan gizi buruk sudah keluar dari rumah sakit.

"Ya meski masih ada satu dua orang yang masih ditangani, tapi semua sudah bergerak menuju kembali normal," ungkap Aloy saat diwawancarai Health-Liputan6.com, Senin (5/2/2018).

Kabar terbaru yang diterima oleh pria yang akrab disapa Mgr. Aloy tersebut yaitu tiga anak dari Distrik Pulau Tiga dibawa ke rumah sakit.

"Terakhir saya dengar itu gizi buruk, saya sudah tidak mendengar campak lagi di rumah sakit," ujar Aloy.

Hingga kini, pihak Keuskupan Agats-Asmat masih terus melakukan penanganan pada korban KLB campak dan gizi buruk. Penanganan tersebut dikoordinasi oleh pastor-pastor di lapangan.

"Kalau masih ada satu dua korban yang ada di distrik, bisa langsung dikoordinasikan untuk dibawa ke rumah sakit," jelas Aloy.

 

Simak juga video berikut ini :

Keuskupan masih tangani distrik Jetsy dan Pulau Tiga

Miris, Begini Kondisi Anak-Anak Asmat yang Dilanda Gizi Buruk dan Wabah Campak
Seorang anak menjalani perawatan di rumah sakit setempat di Agats, Asmat, provinsi Papua Barat (26/1). Sebanyak 86 pasien anak gizi buruk dan campak di Kabupaten Asmat masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat. (AFP/Bay Ismoyo)

Uskup Agats-Asmat, Mgr. Aloysius Murwito, OFM, mengakui masih ada distrik yang mengalami KLB campak dan gizi buruk. Hingga saat ini, tim dari keuskupan masih menangani Distrik Jetsy dan Pulau Tiga, di mana masih ditemukan korban KLB campak dan gizi buruk.

"Tim kami bergabung dengan petugas medis di sana. Kami masih terus melakukan pelayanan hingga Asmat dinyatakan bebas dari KLB," tutup Aloy.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya