Mengenal Adenovirus yang Mirip Flu tapi Lebih Parah

Apabila Anda mengalami pilek, batuk, sakit tenggorokan, masalah pernapasan, demam dan diare, mungkin itu hanya flu biasa, atau adenovirus

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 12 Feb 2018, 07:30 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2018, 07:30 WIB
Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Adenovirus adalah sebuah virus yang bisa menyebabkan gejala seperti flu, batuk, sakit tenggorokan, masalah pernapasan, demam, sakit, kepala, dan diare. Walaupun gejalanya mirip, adenovirus bukanlah virus flu biasa.

Menurut ahli penyakit menular Amesh A. Adalja, MD, ilmuwan senior di John's Hopkins Center for Health Security, Amerika Serikat, dilansir dari Prevention pada Sabtu (10/2/2018), vaksin adenovirus ada, namun hanya untuk orang-orang militer.

Namun, sebuah laporan yang diterbitkan Emerging Infectious Diseases, jurnal yang diterbitkan oleh Centers for Disease Control and Prevention, menunjukkan sebaiknya vaksin digunakan semua orang. Terutama di tempat-tempat yang bisa menular ke orang lain.

Adenovirus sendri merupakan virus yang mirip flu namun bisa menyebabkan infeksi pada mata, usus, paru, dan saluran napas. Virus tersebut tidak mematikan.

Namun, dikutip dari situs resmi Centers for Disease Control and Prevention, adenovirus bisa menyebabkan orang-orang dengan sistem imunitas lemah dan orang dengan masalah pernapasan dan jantung, terkena infeksi dari virus tersebut.

 

 

 

Sulit dibedakan dengan flu

Ilustrasi pria sakit flu
Ilustrasi sakit flu (iStock)

Sangat sulit untuk membedakan adenovirus dengan virus flu biasa. Seorang dokter pun belum tentu mampu membedakannya dengan flu biasa. Untuk mencari tahu apakah Anda mendapatkan adenovirus atau bukan, menurut Adalja, harus dilakukan tes molekuler.

Adalja juga merekomendasikan masyarakat untuk sering mencuci tangan dan menghindari orang yang sedang batuk. "Ini sama saja dengan influenza, hanya saja tidak ada vaksin," kata Adalja.

Apabila infeksi telah terjadi dan Anda memiliki gejala seperti demam yang lebih tinggi dari biasanya, serta tidak dapat bernapas dan istitrahat, mungkin saatnya menghubungi dokter.

Antibiotik sendiri tidak akan bekerja karena ini adalah virus. Untungnya, gejala-gejala ini mungkin bisa sembuh dalam beberapa hari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya