Liputan6.com, Jakarta Meski usianya telah senja, Kartini Legimin (74) tetap terlihat energik melatih senam. Suara Legi, panggilan akrabnya, lantang memandu para peserta "Penataran TOT Tim Penggerak Germas" berlatih gerakan senam dewasa di Taman Rekreasi Wiladatika, Ciracas, Jakarta Timur.
Health-Liputan6.com mengamati Legi saat memberikan arahan gerakan senam. Intonasi suara Legi tegas. Para peserta dengan seksama mengikuti arahan Legi. Keringat pun bercucuran dari wajahnya yang tak lagi muda.
Baca Juga
Selama dua jam, semangat Legi melatih senam tidak pudar. Yang membuat Legi semangat yakni kecintaannya pada pekerjaan.
Advertisement
"Kalau kita ada kerjaan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh. Jangan lihat honor. Kerjakan dengan sepenuh hati. Nanti mah uang bakal nyamperin," Legi menuturkan kepada Health-Liputan6.com, ditulis Kamis (22/3/2018).
Setiap menggeluti pekerjaannya, Legi dibayar berapa pun tidak masalah.
"Yang penting, aku cinta olahraga. Senang saja kalau kita dipanggil dan diundang melatih senam," tambahnya.
Mata sehat
Kecintaan Legi pada olahraga sudah muncul sejak usianya masih muda. Menurutnya, seperti ada sesuatu yang kurang kalau tidak olahraga.
"Olahraga kan bikin badan enggak sakit. Rahasia sehat untuk lansia seperti ibu ya jangan inget umur (kecuali saat sedang becermin)," ujar Legi, yang kini tinggal di bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Ketika melatih senam, Legi tidak menggunakan kacamata. Matanya masih dapat melihat jelas.
"Mata jelas melihat karena berkat gerakan olahraga. Setiap kita bergerak kan, misal tangan. Mata kita menatap tangan dan bagian tubuh lain yang bergerak. Jadi, mata ikutan bergerak juga," Legi menjelaskan.
Senang belajar senam baru
Legi mengungkapkan, ia senang belajar gerakan senam baru. Hati senang saat mempelajarinya.
"Kalau di rumah aja kan mikir anak cucu," ujar Legi.
Ia mulai mengajar senam pada tahun 1975 di Bandung. Saat itu usianya 30 tahun. Sebelum bergelut senam. Legi sudah mempunyai tiga anak.
Ia menikah saat berusia 20 tahun, sedangkan suaminya saat itu berusia 30 tahun. Pada tahun 1967 Legi menikah. Setahun kemudian, ia melahirkan anak pertamanya.
Anak kedua lahir pada 1969 dan anak ketiga lahir pada 1970. Setelah kelahiran anak ketiganya, Legi sibuk merawat juga mengantar anak-anaknya pergi sekolah. Ia pun mulai mengajar senam.
Simak juga video menarik berikut:
Mengajar senam
Empat puluh tiga tahun lamanya Legi menggeluti senam. Ia menjadi pelatih sekaligus pengajar senam.
"Sekarang saya ngajar senam untuk para instruktur. Saya juga pernah jadi pengajar instruktur kecantikan. Pengalaman ngajar senam itu saya buka kelas senam sendiri," Legi melanjutkan.
Saat buka kelas senam sendiri, Legi mengakui, satu kelompok terdiri atas 300 instruktur.
"Kalau dihitung sampai sekarang, saya sudah meluluskan 3.000-an instruktur senam," tambahnya.
Berkat pengalamannya di dunia senam, Legi sering dipanggil ke berbagai daerah di luar pulau Jawa untuk mengajar senam. Terkadang ia juga diminta menjadi juri dalam ajang kompetisi senam.
Advertisement