Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Jumlah Sperma Sedikit, Tanda Pria Idap Penyakit Kronis?

Memiliki sedikit sperma tak hanya membuat pria sulit mendapatkan keturunan, tapi juga menempatkan mereka pada risiko penyakit yang mematikan.

oleh Yasmine diperbarui 22 Mar 2018, 23:00 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2018, 23:00 WIB
20151102-Ilustrasi Sperma atau Sel Reproduksi Laki-laki
Ilustrasi Sperma atau Sel Reproduksi Laki-laki. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Memiliki sedikit sperma tak hanya membuat pria sulit mendapatkan keturunan, tapi juga menempatkan mereka pada risiko penyakit yang mematikan seperti jantung dan diabetes. Sebuah penelitian mengungkap hal itu.

Studi yang melibatkan 5.000 pria menemukan, ada kemungkinan jika tekanan darah tinggi, kolesterol dan lemak menjadi pemicu utama pria mengalami penurunan jumlah sperma. Satu di antara 20 pria memiliki masalah kesuburan.

Peneliti dari University of Pandova, Italia menjelaskan jika hasil penilitian ini bisa menjadi acuan dokter kesuburan. Di mana mereka harus melihat jumlah sperma sebagai indikator penyakit mematikan, bukan hanya untuk kesuburaan.

Pasalnya, pria dengan jumlah sperma sedikit juga berisiko mengalami sindrom metabolik yang lebih tinggi. Sindrom metabolik mengacu pada kombinasi diabetes, tekanan darah tinggi, dan obesitas. Hal ini memicu stroke, penyakit jantung koroner, dan kondisi lainnya di kemudian hari.

Pria yang mengalami obesitas akan mengalami penurunan hormon testosteron, suatu kondisi yang disebut dengan hipogonadisme. Yang pada akhirnya membuat pria berada pada garis ketidaksuburunan, serta ia akan mengalami kepadatan tulang yang rendah, melansir laman Daily Mail, Kamis (22/3/2018). 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

Beberapa faktor penyebab berkurangnya sperma

Keturunan, kesuburan dan pembuahan (iStockphoto)
Ilustrasi keturunan, kesuburan dan pembuahan (iStockphoto)

Pada pria, testosteron dapat diubah menjadi estrogen, yang merupakan hormon kunci untuk produksi material tulang baru, menjaga kerangkanya tetap padat dan kuat.

Selain itu, peneliti juga menemukan kondisi ini akan menjadi tanda adanya indikasi risistensi insulin. Tanda dimana diabetes akan muncul.

Oleh karena itu, ketika pria mengalami ketidaksuburan sebaiknya meraka turut waspada terhadap penyakit yang mengintainya. Jumlah sperma menjadi cermin kesehatan utama pria.

Ada beberapa faktor yang membuat pria mengalami penurunan sperma diantaranya faktor genetik dan gaya hidup. Seperti kelainan hormonal atau autoimun yang menghambat produksi atau menghancurkan sperma, tetapi faktor seperti stres dan obesitas juga turut andil dalam penurunan produksi sperma.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya