Liputan6.com, Jakarta Kartini Legimin (74) berniat pensiun melatih dan mengajar senam. Ia menganggap usianya saat ini sudah terlalu tua (lanjut usia).
Baca Juga
Advertisement
Faktanya, keinginan untuk pensiun tak jua terwujud. Legi, panggilan akrabnya, tetap diundang ke berbagai acara.
"Ibu tuh mau pensiun. Lagi pula usia sudah 74 tahun. Tapi Ibu tetap saja dipanggil (diundang) ke acara-acara (senam)," ujar Legi kepada Health Liputan6.com usai melatih senam peserta "Penataran TOT Tim Penggerak Germas" di Taman Rekreasi Wiladatika, Ciracas, Jakarta Timur, ditulis Sabtu (24/3/2018).
Undangan yang datang meminta Legi untuk tetap melatih dan mengajar senam. Ia juga kerap diminta bertindak sebagai juri untuk kompetisi senam. Berkat undangan acara, Legi punya kesempatan berkunjung ke berbagai daerah di luar Pulau Jawa.
"Pengalaman Ibu banyak melatih dan mengajar senam untuk para instruktur. Bahkan ke Riau sudah sampai 10 kali," tambah Legi, yang bertempat tinggal di Pasar Minggu, Jakarta.
Legi sudah menggeluti dunia senam sejak 1975. Kini, sudah empat puluh tiga tahun lamanya, ia berkiprah dalam senam. Berbagai kreativitas gerakan senam pun lahir dari ide-idenya.
Ā
Ā
Ā
Simak video menarik berikut ini:
Malu jadi juri
Setiap kali diundang menjadi juri, Legi terkadang malu. Padahal, dirinya sudah berusia 74 tahun.
"Sering jadi juri senam. Sampai sekarang kadang malu juga Ibu dipanggil jadi juri. Ya, tapi karena mereka (panitia) membutuhkan (tenaga) Ibu, tetap Ibu bekerja sungguh-sungguh," Legi menerangkan.
Ia bersyukur, panggilan dan undangan melatih senam dan jadi juri merupakan pertanda jika dirinya masih dipercaya oleh orang lain.
"Alhamdulillah, tandanya kita dipercaya orang lain. Makanya, bekerjalah sebaik-baiknya. Jangan ngeluh, dikit-dikit kerja, ah capek," lanjutnya.
Advertisement
Hindari zumba
Walaupun sehari-sehari geluti senam, Legi punya olahraga lain yang senang dilakukannya. Ia juga yoga.
Saat ditanya, apakah melakukan zumba juga. Legi menjawab, 'tidak'.
"Ibu juga yoga. Tidak tiap pagi juga, cuma pas lagi ngajar senam aja. Kalau zumba justru dihindari. Inget umur juga. Ada itu teman Ibu yang ikut zumba. Lutut dia jadi aus (rapuh, keropos)," Legi menambahkan.
Jaga mulut
Legi masih tetap energik melatih senam. Suaranya pun lantang. Intonasi suara yang tegas mampu menarik para peserta pelatihan untuk menyimak, apa yang dibicarakannya.
Rahasia sehat yang membuat Legi bugar yakni rutin olahraga senam. Ia juga menerapkan pola jaga mulut.
"Jaga mulut itu perhatikan pola makan. Ibu tidak ada makanan yang dibatasi. Semua bebas dimakan, tapi harus jaga mulut. Makan secukupnya saja," tambah Legi.
Kalau mencicipi makanan tidak ada masalah. Tentunya, penasaran bila tidak merasakan makanannya.
"Misalnya, ada duren. Penasaran kan rasanya. Icip aja dikit, tapi jangan makan banyak juga," ujarnya.
Advertisement