Morning Sickness Bukan Musuh Semua Ibu Hamil

Normalkah bila ada ibu hamil yang tidak mengalami morning sickness?

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Mar 2018, 07:00 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2018, 07:00 WIB
Ilustrasi Morning Sickness, Hamil (iStockphoto)
morning sickness ini biasa terjadi pada usia kehamilan yang masih sangat muda. Atau pada trimester pertama (Ilustrasi/iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Morning sickness pada ibu hamil umumnya menyerang di saat usia kandungan yang masih sangat muda. Namun, tahukah Anda bahwa tidak semua perempuan yang tengah mengandung bakal mengalami gejala mual dan muntah tersebut?

Bila diartikan, morning sickness berarti sakit yang mendera pada pagi hari. Namun, morning sickness bisa saja dialami para ibu hamil saat siang sampai malam hari.  

Meski demikian, memang morning sickness lebih sering terjadi pada pagi hari. Penyebabnya adalah hormon beta HCG (human chorionic hormon) yang dihasilkan oleh calon bayi, hormon estrogen, dan progesteron.

Hormon beta HCG dalam tubuh ibu hamil meningkat dua kali lipat setiap minggu pada masa awal kehamilan. Hormon itu memuncak ketika pagi hari. Hal ini karena pada saat tidur, ibu hamil tidak buang air kecil akibat asupan minum yang sedikit, sehingga morning sickness lebih sering terjadi ketika bangun tidur pada pagi hari.

Morning Sickness pada Ibu Hamil yang Seorang Pekerja

Pada ibu hamil yang bekerja, morning sickness juga dapat dialami pada sore hari. Ibu hamil yang sibuk bekerja juga kurang minum air sehingga tidak buang air kecil. Akibatnya, terjadi penumpukan hormon beta HCG dalam peredaran darah ibu hamil, sehingga menyebabkan gejala mual dan muntah.

Selain hormon, morning sickness juga dapat dipengaruhi oleh kadar gula darah pada tubuh ibu hamil. Ketika kadar tersebut rendah, ibu hamil juga akan mengalami mual dan muntah. Faktor lain seperti kecapekan, sering melakukan perjalanan (traveling), dan stres juga dapat membuat gejala morning sickness makin parah.

Gejala Morning Sickness Berbeda-beda

Tiap kehamilan itu berbeda. Oleh karena itu, gejala morning sickness pada setiap ibu hamil juga dapat berbeda-beda. Misalnya, ada ibu hamil yang tidak mengalami morning sickness pada kehamilan pertama, tapi bisa jadi ia mengalami morning sickness pada kehamilannya yang kedua. Tak hanya itu, tingkat keparahan morning sickness juga berbeda-beda pada tiap ibu hamil.

Gejala morning sickness biasanya tidak menimbulkan risiko terhadap calon bayi. Meski demikian, mual dan muntah bisa membuat ibu hamil tidak nyaman dan dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari.

Gejala morning sickness biasanya akan menghilang saat usia kehamilan memasuki minggu ke-16 hingga ke-20. Kadar hormon pada tubuh ibu hamil masih meningkat, tapi sudah menurun ke tingkat yang lebih mudah ditoleransi pada trimester dua.

Penulis : dr. Alberta Jesslyn Gunardi. BMedSc Hons/Klik Dokter

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya