Liputan6.com, Jakarta Setelah makan satu cabai terpedas di dunia dalam kontes makan cabai di New York State, Amerika Serikat, seorang pria (34) didera sakit kepala dan nyeri leher selama beberapa hari. Hasi CT scan menunjukkan, pembuluh darah yang memasok darah ke otak menyempit. Kondisi ini dikenal sindrom vasokonstriksi serebral reversibel (RCSV).
Baca Juga
Advertisement
Reaksi yang dialami setelah makan cabai terpedas di dunia dapat langsung terjadi. Reaksi itu juga dipengaruh zat kimia, yang terdapat dalam cabai terpedas, yakni capsaicin. Capsaicin merupakan neurotoksin, racun yang menyerang sistem saraf.
Melansir laman Medical Daily, Rabu (11/4/2018), capsaicin juga membuat tubuh bereaksi. Kelenjar lendir di mengalami perombakan. Kondisi membuat hidung dan mulut berair. Terjadi peningkatan saliva (cairan kental yang diproduksi oleh kelenjar ludah) di mulut.
Pada otak, saat menggigit cabai terpedas di dunia, Anda akan merasakan sensasi panas. Meski ada sensasi panas sebenarnya Anda tidak mengalami peningkatan suhu tubuh. Artinya suhu tubuh tetap normal dan tidak panas.
Simak video menarik berikut ini:
Berkeringat lebih banyak
Setelah reseptor rasa peka panas diaktifkan, yang membuat otak berpikir, tercipta sensasi panas. Tubuh akan memicu untuk melawan panas dengan cara berkeringat.
Scientific American melaporkan, pembuluh darah kapiler akan melebar akibat dipicu cabai pedas.
Ini memungkinkan panas mencapai permukaan tubuh sehingga membuat wajah dan tangan memerah.
Advertisement
Gangguan pencernaan
Terlalu banyak capsaicin di piring dapat mengganggu saluran pencernaan. Capsaicin menyebabkan usus meningkatkan produksi lendir. Anda akan mengalami peradangan pada perut.
Capsaicin juga dapat memicu kontraksi usus yang lebih kuat. Kontraksi usus untuk membantu mengeluarkan zat beracun secepat mungkin.
Adanya kontraksi usus dapat berhasil mengeluarkan racun, tapi terkadang menyebabkan efek yang tidak nyaman, seperti dari diare atau muntah.