Liputan6.com, Jakarta Ketika anak memasuki umur satu sampai empat tahun, orangtua sudah bisa mengajaknya untuk olahraga. Karena si Kecil berada pada tahap merangkak dan menyempurnakan kemampuan berjalannya, pilihlah olahraga ringan seperti jalan kaki, melompat, atau berlari.Â
Selain itu, Anda juga dapat mengajaknya menari mengikuti irama musik kesukaannya atau melakukan gerakan senam sederhana.
Baca Juga
Ketika anak memasuki usia lima sampai 18, olahraga yang dilakukan dapat lebih dinamis dan beragam. Pada usia ini, anak sudah dapat diajak melakukan olahraga permainan yang kompetitif, seperti bermain tangkap bola, sepak bola, basket, bulu tangkis, tenis, dan voli.
Advertisement
Selain itu, Anda juga dapat mengajaknya untuk berenang, berlari, menari, senam, dan ilmu bela diri. Semakin bertambah usia anak, kerumitan dan tingkat kesulitan olahraga dapat ditambah.
Â
Biasakan Olahraga Selama Satu Jam
American Academy of Pediatrics (AAP) serta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan agar seorang anak melakukan aktivitas fisik selama 60 menit setiap hari. Olahraga tidak harus langsung dilakukan selama 60 menit, tetapi bisa ‘dicicil’ hingga mencapai 60 menit dalam sehari.
Sebelum mulai berolahraga, pastikan anak melakukan pemanasan terlebih dahulu. Jika perlu, berikan anak pakaian pelindung yang sesuai dengan olahraga yang hendak ia lakukan. Misalnya, pelindung lutut jika ia hendak bermain sepak bola, atau helm jika si Kecil hendak bersepeda.
Â
Advertisement
Mengajak Anak Olahraga Sejak Dini
Selain itu, siapkan botol minum berisi air putih untuk dapat dikonsumsi oleh anak selama dan setelah berolahraga. IDAI menganjurkan untuk mengonsumsi 200–250 cc air (satu gelas) setiap 20 menit berolahraga.
Beri tahu pula pada si Kecil untuk selalu menjaga kebersihan diri, agar kuman yang menempel di tubuhnya setelah berolahraga tidak menyebabkan kejadian penyakit infeksi. Dalam hal ini, beberapa tindakan sederhana yang bisa Anda ajarkan padanya adalah mandi pakai sabun setidaknya dua kali sehari, dan mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, khususnya sebelum makan, setelah menggunakan toilet, dan setelah selesai beraktivitas.
Berolahraga selama satu jam setiap hari mungkin terasa berat bagi anak. Namun, jika aktivitas positif ini dilakukan secara rutin dan teratur, lama-kelamaan si Kecil akan terbiasa dan tak akan merasa keberatan lagi untuk melakukannya. Pada akhirnya, saat dirinya tumbuh dewasa, kebiasaan baik nan sehat ini akan terus melekat pada dirinya.
Â
Penulis :Â dr. Karin Wiradarma / Klik Dokter